Siap-siap! Luhut Bilang Kemungkinan Presiden akan Umumkan Kenaikan BBM Bersubsidi Pekan Depan

Siap-siap! Luhut Bilang Kemungkinan Presiden akan Umumkan Kenaikan BBM Bersubsidi Pekan Depan

Menko Marves membocorkan kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi pada pekan depan yang akan diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi. Foto: istimewa--

Namun, capaian inflasi ini melebihi dari batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen.

Oleh karena itulah Luhut telah meminta timnya untuk membuat modelling kenaikan inflasi. 

"Laju inflasi akan sangat bergantung pada kenaikan Solar dan Pertalite yang masih disubsidi pemerintah," kata Luhut.

BACA JUGA:Dini Hari Tadi, Truk Boks Muatan Kopi Kapal Api Masuk Jurang di Gentong, Tasikmalaya, Ini Nasib Sopirnya

Terkait kemungkinan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut, Luhut meminta masyarakat untuk bersiap. 

Pasalnya, pemerintah juga harus menekan terus meningkatnya beban subsidi di APBN.

"Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap," ungkap Luhut seperti dilansir jpnn.com.

BACA JUGA:Rambut Mulai Rontok, Jangan Mandi Air Hangat dan Perbanyak Makan Kacang

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui pemerintah tengah membahas kemungkinan kenaikan BBM jenis Pertalite.

"(Harga Pertalite) lagi dibahas masih dikoordinasikan dengan Pak Airlangga (Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian)," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.

Ia menjelaskan pemerintah harus mengubah peraturan presiden terlebih dahulu sebelum keputusan itu resmi terbit menjadi kebijakan terbaru terkait perubahan harga bahan bakar.

BACA JUGA:Mengatasi Kulit Ketiak yang Terlihat seperti Kulit Ayam

Arifin Tasrif menambahkan, pemerintah juga akan mensosialisasikan terlebih dahulu mengenai rencana kenaikan harga Pertalite tersebut untuk mengurangi kepanikan berbelanja masyarakat.

Sampai Juli 2022, Pertamina melaporkan konsumsi Pertalite telah menembus angka 16,8 juta kiloliter atau setara dengan 73,04 persen dari total kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kiloliter.

Angka konsumsi yang tinggi itu membuat kuota Pertalite hanya tersisa 6,2 juta kiloliter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com