Buntut Bentrokan Pelajar di Kabupaten Bandung, Kepala Sekolah Larang Siswa Bawa Motor

Buntut Bentrokan Pelajar di Kabupaten Bandung, Kepala Sekolah Larang Siswa Bawa Motor

Plt Kepala SMK 2 Pasundan Banjaran, Nurkholif, usai melakukan mediasi antara siswa SMK 2 Pasundan Banjaran dan siswa SMK 3 Baleendah yang sebelumnya terlibat bentrokan.-Foto: Yanuar Baswata-Jabar Ekspres

BANDUNG, RADARTASIK – Pihak SMK 2 Pasundan Banjaran bakal intens bekerjasama dengan Polsek Baleendah, Kabupaten Bandung untuk memberikan pembekalan sosial untuk menghindari tawuran antarpelajar. 

Hal ini disampaikan Plt Kepala SMK 2 Pasundan Banjaran, Nurkholif, usai melakukan mediasi antara siswa SMK 2 Pasundan Banjaran dan siswa SMK 3 Baleendah yang sebelumnya terlibat bentrokan.

Pihaknya juga akan mengevaluasi peristiwa bentrokan yang terjadi, untuk meningkatkan pengawasan kepada para siswa. 

"Mudah-mudahan dengan kejadian seperti ini kita ambil hikmahnya. Semua itu pasti ada sesuatu yang bisa kita ambil dan bermanfaat untuk sekolah," kata Nurkholif di Kantor Polsek Baleendah, Rabu 3 Agustus 2022.

BACA JUGA:Kronologi Tawuran Cipondoh, 3 Pelaku Jadi Tersangka, 2 Masih DPO

Diketahui, sejumlah siswa SMK 2 Pasundan Banjaran terlibat bentrokan dengan para pelajar SMK 3 Baleendah.

Informasi yang berhasil dihimpun jabarekspres melalui radarjabar.com, bentrokan tersebut melibatkan para pelajar dari SMK 2 Pasundan Banjaran dan SMK 3 Baleendah.

Bentrokan antara para pelajar SMK 2 Pasundan dan SMK 3 Baleendah itu semakin diramaikan dengan tayangan video lain, yang menampilkan keributan di Jalan Adi Kusumah, Baleendah.

Dari video yang diterima, terlihat sekelompok pelajar dari SMK 3 Baleendah tengah berkumpul di perempatan Jalan Adi Kusumah, kemudian dihampiri oleh sejumlah siswa SMK 2 Pasundan Banjaran hingga terjadi keributan.

BACA JUGA:Street Race dan Ada Polisi, Solusi Tekan Balapan Liar dan Tawuran Antar Kelompok

"Terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada bapak Kapolsek yang sudah memfasilitasi (mediasi dua belah pihak)," ujar Nurkholif.

"Mudah-mudahan ke depannya kami bisa lebih bersinergi lagi untuk masa depan anak-anak," ucap Nurkholif.

Meskipun sejumlah siswa SMK 2 Pasundan Banjaran terlibat bentrokan, Nurkholif menegaskan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tetap berlangsung alias aktivitas sekolah tidak dihentikan.

"Nanti kita imbau kembali, agar jika belum usia 18 tahun tidak diperbolehkan (membawa motor ke sekolah)," imbuh Nurkholif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: