Street Race dan Ada Polisi, Solusi Tekan Balapan Liar dan Tawuran Antar Kelompok
Ilustrasi Balap liar--Ntmcpolri--disway.id
JAKARTA, RADARTASIK – Police Goes to School dan Street Race dianggap paling muzarab untuk menekan angka tawuran dan balapan liar.
Program khusus dari arahan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Fadil Imran tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di sela-sela press conference kasus tawuran yang menyebabkan hilangnya nyawa orang di Cipondoh yang terjadi pada 23 Juli 2022.
"Jadi Polda Metro saat ini sesuai kebijakan bapak Kapolda, kita sudah memiliki program 'Ada Polisi'. Dimana dalam program ini mengedepankan peran dari kepolisian mulai Polsek, Polres dengan mengedepankan Bhabin," ujar Kombes Zulpan kepada wartawan, Jumat 29 Juli 2022.
"Kita di sini sudah bisa memetakan dua hal yang menjadi sasaran utama. Yaitu balap liar dan tawuran antar-kelompok," tambahnya.
BACA JUGA:Sadarnya Pembalap Liar, Street Race kembali Digelar di Tiga Lokasi
BACA JUGA:Hebat Pembalap Liar pun Sadar, demi Street Race Rela Ngutang
Kombes Zulpan menilai, oleh karenanya melalui program Police Goes to School dan Street Race angka kasus tawuran dan balap liar terus menurun.
"Kita sudah memiliki data semuanya, sehingga dengan data yang kita miliki ini, kita bisa aprofiling siapa kelompok kelompok ini baik ketua, anggota, kemudian apa visi misi kelompok, kita sudah tahu. Kita juga sudah melibatkan unsur terkait Dinas Pendidikan, tokoh agama, termasuk dnegan tokoh pemerintah setempat, Lurah, Camat dan sebagainya," jelasnya.
Kombes Zulpan juga mengatakan bahwa tim tersebut turun langsung bukan hanya mendatangi pelaku, tetapi mendatangi orang tua.
"Memberikan pemahaman kepada orang tua. Karena orang tua banyak yang gak tahu kalau anaknya masuk geng," ungkap Kombes Zulpan.
BACA JUGA:Akhirnya Street Race Kembali Digelar, Lebih dari 1000 Pembalap Siap Bergabung
Kombes Zulpan juga melanjutkan, setelah pihaknya datang, maka orang tua bisa menjadi tahu.
"Disitu kita sampaikan kenapa libatkan pihak sekolah dan guru. Karena di situ ada ancaman yang diberikan apabila mengulangi kejahatan tawuran, maka sekolah juga bisa mengeluarkan yang bersangkutan," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id