Sheren Pawitandirogo
Sejumlah alumni SPI Kota Batu menggelar aksi serta membentangkan poster, banner, dan pamflet-pamflet kecil bertuliskan seruan menolak kekerasan seksual menjelang sidang tuntutan JE di depan PN Malang, Jawa Timur, Rabu 20 Juli 2022.-Foto: Julian Romadhon/Harian Disway-
Tontonan paling nyenengke iku gelut. Tinju. Gulat...balbalan ae Yo miniatur gelut
Jokosp Sp
Maaf ..........kritik dan saran anda juga yang lainnya sudah tidak terpakai lagi. Pengelola Disway.id adalah anak - anak milenial yang sudah dibiarkan agar bisa berkembang mandiri. Itu otomatis mengikuti model - model portal - portal saat ini. Mau dibaca atau tidak sepertinya itu tidak berpengaruh. Yang paling penting pemasukan dari iklan gede, mumpung lagi ngetren ini yang harus diambil. Kalau anda masih bisa baca CHD hari ini gratis itu salah satu kontribusi dari pemasukan iklan, itu katanya. Tentang yang tercatat "penulis", bisa dicek seberapa benar bahwa itu murni penulis. Lebih banyak editor ( tukang edit, itupun sangat minim, bisa juga tukang copy paste sebagai admin penerima berita ). Jadi angan - angan tentang jurnalisme yang lebih baik sudah terkubur jauh. Tinggal kita lagi saja, mau baca atau tidak. Jika tidak ya lewatkan saja.
Jimmy Marta
Kesal kuadrat. Sudah judul yg gk sesuai isi, tambah lg yg muncul pertama itu laman tiga. Berita spt terpenggal. Dan kt seakan 'dipaksa' klik laman awal....
Lagarenze 1301
Saya tak henti mengkritisi Disway.id (online). Demi apa. Biar next jadi enak bacanya.
Saat ini, sementara ini, hanya tulisan Pak DI yang saya percaya. Karena tulisan opini. Pasti benar sesuai pemikiran Pak DI. Karena ditulis sendiri. Meski kadang judulnya aneh. Tapi, sekali lagi, itu tulisan opini. Hukum berita tidak berlaku.
Tapi bagaimana dengan banyak berita di Disway.id. Mohon maaf, saya tak lagi membacanya. Terpaksa baca kalau melihat ada yang aneh.
Seperti berita pagi ini. "Permohonan Putri Candrawathi Ditolak LPSK, Dinilai Tidak Koperatif".
Setelah melihat isi. Benar saja dugaan saya. Judulnya bombastis dan tidak mencerminkan isi. Sangat kentara niat klikbait. Padahal penulis dan editor sekelas Redaktur Pelaksana.
Yang sebenarnya, LPSK baru memberi warning dan berpotensi menolak laporan Putri Candrawathi jika batas waktu 30 hari terlewati.
Sayang sekali jika Disway.id (online) dikelola seperti media sosial. Belum lagi iklannya, yang Anda sudah tahu, begitu seronok.Kadang bikin ngaceng pagi-pagi.
Nama besar Pak DI dipertaruhkan di situ. Orang mengenal keseluruhan Disway.id sebagai Dahlan Iskan. Bukan cuma Catatan Harian Dahlan Iskan.
Visi dan misi Pak DI untuk mengembangkan jurnalisme yang lebih baik di era medsos ini perlu perjuangan berat, jika tidak didukung oleh sumberdaya yang memahami visi dan misi yang dimaksud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: