Penjelasan Pihak RSUD SMC Terkait Kematian Siswa SD di Tasikmalaya yang Diduga Jadi Korban Bully

Penjelasan Pihak RSUD SMC Terkait Kematian Siswa SD di Tasikmalaya yang Diduga Jadi Korban Bully

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singaparna Medika Citarautama (SMC) dr Adi Widodo menjelaskan penyebab pasien FH (11), murid SD di Tasikmalaya yang meninggal dunia.

Menurutnya, pasien FH (11) masuk RSUD SMC pada hari Sabtu 16 Juli pada pukul 19.00. Saat itu kondisi FH sudah dalam kondisi penurunan kesadaran.

"Menurut keterangan orang tuanya pasien itu satu hari sebelum dibawa sudah tidak sadarkan diri," kata dr Adi Widodo kepada wartawan di ruangannya Kamis 21 Juli 2022.

BACA JUGA: Polres Tasikmalaya Akan Tangani Kasus Bully Murid SD yang Meninggal Dunia, Ini Kata Kasat Reskrim...

Termasuk saat itu, kondisi pasien, yang masih kelas VI SD itu juga sudah sakit selama satu minggu di rumahnya. 

Kondisi FH saat itu demam dan lemah. Bahkan tidak masuk makanan dan minuman. "Itu pengakuan dari keluarga pasien," ungkap dr Adi.

Dokter Adi menjelaskan, hasil diagnosis medis, pasien FH (11) mengalami komplikasi tifoid yang menyerang ke otak. 

BACA JUGA: Miris! Sebelum Meninggal, Murid SD Korban Bully di Tasikmalaya Malu, Depresi hingga Jatuh Sakit

"Suspect episode depresi (gangguan kejiwaan yang diakibatkan faktor internal) itu belum bisa kita tindaklanjuti karena pasien belum bisa ditanya oleh spesialis kejiwaan," jelas dr Adi.

Menurut dia, penyakit memang bisa disebabkan oleh gangguan kejiwaan ataupun faktor internal dan eksternal, karena typoid bisa menyebabkan gangguan kesadaran. 

"Bahkan eksternal menurut gangguan keluarga sebelumnya ada terjadi perundungan terhadap pasien ini," ungkap dia.

BACA JUGA: Bocah SD Meninggal, KPAID Kabupaten Tasik Sebut Sempat Jadi Korban Bully

Dokter Adi menegaskan, bila seseorang dengan gangguan mental yang begitu dahsyat akan berujung kepada kesehatan. 

"Itu pasti bila terjadi gangguan kejiwaan sudah otomatis akan menurunkan daya tahan tubuh seseorang ditambah tidak masuknya makanan maka akan bertambah penyakit yang masuk," ujarnya menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: