Wali Kota Buka-bukaan kenapa Kota Tasikmalaya Menduduki Rangking Kota Termiskin di Jawa Barat

Wali Kota Buka-bukaan kenapa Kota Tasikmalaya Menduduki Rangking Kota Termiskin di Jawa Barat

KOTA TASIK, RADARTASIK – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya memproyeksikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023 masih fokus pada program-program penanggulangan kemiskinan, pemulihan ekonomi, dan infrastruktur.

"Secara umum postur APBD kita di tahun depan arahnya masih kepada untuk menuntaskan persoalan kemiskinan termasuk juga pemulihan ekonomi," ujar Wali Kota Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf, Kamis 14 Juli 2022.

"Kita harapkan KUAPPAS kita maupun APBD sementara kita arahkan bagaimana di 2023 itu membuat angka kemiskinan di kita menurun, serta dalam program pemulihan ekonomi," sambungnya.

BACA JUGA:BPS Catatkan Indonesia Alami Deflasi 0,22 Persen

Pihaknya juga tak melupakan program infrastruktur yang harus tetap dilakukan dan diselesaikan. Karena infrastruktur ini tidak langgeng. 

"Pasti ada perbaikan jalan, perbaikan drainase dan lainnya. Hanya fokus utamanya kita ke arah penurunan angka kemiskinan. Angka kemiskinan kita masih tertinggi di Jabar berdasarkan data BPS," terangnya.

Untuk tahun depan, beber Yusuf, Pemkot Tasikmalaya menargetkan penurun angka kemiskinan 1 persen jadi 12 persen dari sebelumnya 13 persen.

"Ketika masa pandemi Covid-19 ini kan daya beli masyarakat kita menurun. Pemulihan ekonomi juga belum berjalan maksimal dan tidak mulus," bebernya.

BACA JUGA:Tangani Warga Miskin Lebih Kompleks

Penurunan satu persen angka kemiskinan, sebut dia, dianggap sudah bagus. 

"Karena persoalan angka kemiskinan ini terjadi saat tahun 2007 ke 2008. Ini yang sedang saya cari data itu. Karena tak mungkin dalam satu tahun kita naik sampai 300 persen. Karena 2006 angka kemiskinan kita berdasarkan BPS 9 persen, lalu naik menjadi 26 persen," tambahnya.

Pihaknya juga sempat minta BPS yang mengeluarkan persentase angka kemiskinan itu untuk menjelaskan data 2007-2008.

"Sebenarnya angka dari 2008 sampai kini, itu grafiknya menurun gingga 2019 sampai angka 11 persen. Lalu muncul Covid naik lagi dan kini sedang berusaha keras agar turunkan lagi," jelasnya.

BACA JUGA:Tanggulangi Kemiskinan Libatkan Pengusaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: