Tak Mau Menyerah, Bupati Tasikmalaya Pilih Kolaborasi dengan Desa-Desa saat Menu DAK Infrastruktur 2023 Hilang

Tak Mau Menyerah, Bupati Tasikmalaya Pilih Kolaborasi dengan Desa-Desa saat Menu DAK Infrastruktur 2023 Hilang

Karena hanya ada Rp 2 miliar, maka pemerintah daerah akan menganggarkan kembali pada tahun 2023 mendatang di anggaran murni. 

"Katanya pemerintah daerah melalui PUPR akan menganggarkan lagi pada anggaran murni 2023 sebesar Rp 7 miliar sesuai kebutuhan pembangunan jembatan itu," kata Eris.

Masyarkat di Desa Cayur dan Sindangasih pun berharap anggaran yang dijanjikan Pemkab Tasikmalaya tidak meleset lagi.

Pembangunan ulang jembatan yang menghubungkan Desa Cayur dan Desa Sindangasih itu menjadi kebutuhan yang wajib bagi masyarakat agar akses perekonomian, pendidikan, kesehatan dan lainnya lancar. 

"Harapan besar kami betul-betul direalisasikan. Jangan sampai (anggaran) itu tidak jadi lagi," kata dia.

Sebelumnya masyarkat Desa Cayur dan Sindangsih terpaksa menggunakan jalan dan jembatan darurat yang di bangun menggunakan kayu pohon kelapa. 

Sebelumnya jembatan utama penghubung Desa Cayur dan Desa Sindangasih Kecamatan Cikatomas menuju Cigugur Pangandaran  putus pada tahun 2016.

"Selama itu kami hanya menggunakan jembatan darurat yang dibangun oleh karangtaruna Desa Cayur menggunakan pohon kelapa," kata Eris Nursamsi menjelaskan efek setelah jembatan utama putus. 

Jembatan yang putus tersebut, kata Eris, satu-satunya akses bagi masyarakat Desa Sindangasih, baik akses ekonomi, pendidikan dan lainnya. 

Saat ini karena sering terjadinya hujan deras, jembatan darurat itu terendam air sungai Cimendang. 

"Itu sudah terjadi selama satu minggu ini, perekonomian masyarkat terganggu," kata Eris.

Terkadang, karena air sungai merendam jembatan darurat itu, masyarakat harus menunggu surut terlebih dahulu bila akan melewati jembatan itu. 

"Kami dan masyarkat harus menunggu air surut jam berapa pun bila akan melewati jembatan itu, bahkan kemarin saya jam 12 malam harus menunggu surut sepulang dari Kabupaten Tasikmalaya," katanya.

Menurut dia, jembatan putus tersebut dibangun pada tahun 2014 tetapi saat masuk tiga tahun jembatan itu putus karena diterjang air sungai  bagian penyangga tengahnya. 

"2016 itu rusak hingga saat ini belum ada perbaikan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: