FIFA akan Menggunakan Teknologi Offside Tercanggih di Piala Dunia Qatar
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Piala Dunia tahun ini mungkin terlihat sedikit berbeda dengan Piala Dunia sebelumnya setelah FIFA mengungkapkan akan menggunakan teknologi offside tercanggih sepanjang turnamen.
Lebih dari empat tahun setelah Video Assisted Refereeing (VAR) diluncurkan di Piala Dunia di Rusia, badan sepak bola dunia itu melanjutkan upayanya untuk memodernisasi permainan.
FIFA akan menggunakan Semi-Automated Offside Technology (SOAT) sebuah teknologi untuk menentukan offside tercanggih sepanjang turnamen nanti.
BACA JUGA:FIFA Siapkan Aturan Atlet Transgender Pria Dapat Bermain di Sepakbola Wanita
Teknologi ini menggunakan 12 kamera yang akan melacak berbagai titik pada tubuh setiap pemain dengan kecepatan 50 frame per detik.
Ditambah dengan sensor yang disematkan pada bola, teknologi kecerdasan buatan yang akan menghasilkan keputusan offside yang lebih jelas dan lebih cepat.
Sistem kecerdasan buatan dapat menentukan dengan pasti apakah seorang pemain berada dalam posisi offside pada titik tertentu selama pertandingan.
BACA JUGA:Zidane: Saya Tidak Bangga Menyundul Materazzi di Final Piala Dunia 2006
Ditambah dengan ofisial video yang juga digunakan ketika bola ditendang.
Data tersebut kemudian akan dihitung secara instan dan disampaikan kepada wasit pertandingan. Wasit video juga akan menentukan apakah seorang pemain yang ditandai sebagai offside dianggap mengganggu permainan saat itu.
Ide di balik teknologi baru ini adalah untuk menghilangkan keragu-raguan dari keputusan pengadil di lapangan, kata wasit legendaris Italia, Pierluigi Collina.
"Kami ingin memiliki keputusan yang akurat dan lebih cepat ," kata Collina, yang merupakan ketua Komite Wasit FIFA dikutip dari Russian Today.
Implementasi SOAT skala besar datang setelah uji coba yang sukses di Piala Arab dan Piala Dunia Antar klub ditambah oleh tim masukan dari peninjau independen di berbagai universitas di seluruh dunia.
Sistem offside saat ini dalam sepak bola sering menjadi perdebatan, keputusan offside membutuhkan wasit video untuk menentukan garis offside di lapangan secara manual sebelum keputusan dibuat.
Sementara sistem baru akan membuat keputusan offside yang ditampilkan di layar stadion dan di televisi dalam hitungan detik.
“Kami menggunakan data yang sama yang telah dikumpulkan oleh berbagai elemen offside semi-otomatis untuk menghasilkan animasi 3D karena kami ingin memberikan perspektif terbaik kepada para penggemar sepak bola ,” kata direktur teknologi dan inovasi sepak bola FIFA, Johannes Holzmuller.
“Saya pikir kita semua setuju, terutama untuk insiden offside yang ketat, terkadang cukup sulit jika Anda hanya melihat garis yang tumpang tindih untuk mengatakan apakah seorang pemain offside atau tidak,” lanjutnya.
Tujuan sistem ini untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam membuat keputusan offside dari rata-rata saat ini 70 detik menjadi 15-20 detik.
Namun Collina juga menyatakan penggunaan tambahan teknologi otomatis tidak akan membuat wasit tradisional menjadi hilang.
"Saya mendengar dan membaca tentang wasit robot dan hal-hal serupa, saya mengerti bahwa terkadang ini sangat bagus untuk berita utama, tetapi tidak seperti itu," jelasnya.
“Ofisial pertandingan masih terlibat dalam proses pengambilan keputusan karena offside semi-otomatis memberikan jawaban hanya ketika seorang pemain yang berada dalam posisi offside memainkan bola,” ungkapnya.
“Dengan kata lain, penilaian mengganggu lawan tetap menjadi tanggung jawab wasit pertandingan,” tutur Collina.
“Kalau saja teknologinya relevan, mungkin akan ada insinyur dan bukan saya yang berbicara dengan Anda hari ini,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today