Anggaran Terkuras Penyebaran Covid-19 Meluas, Pemkot Tasik Disarankan Ini..
Reporter:
syindi|
Sabtu 20-02-2021,09:30 WIB
CIHIDEUNG - Berkaca dari penanggulangan Covid-19 di Kota Tasikmalaya tahun 2020, kalangan pemuda menilai Pemkot tidak lagi harus melakukan refocusing anggaran. Dimana sejumlah program terpaksa ditunda, lantaran difokuskan menangani penyebaran virus corona.
Wakil Ketua 1 DPD KNPI Kota Tasikmalaya, Abdullah Ahyani mengatakan dampak refocusing di tahun lalu, banyak kegiatan yang seharusnya di tahun ini dinikmati dan dirasakan masyarakat urung diimplementasikan.
Di sisi lain, dampak pandemi secara statistik mengalami kemunduran baik dari sisi angka pengangguran dan angka kemiskinan. Menurut dia, ketika pandemi sudah menjadi hal nyata dan dihadapi.
Sejatinya Pemkot sudah harus merumuskan penanganan dalam alokasi anggaran tersendiri, tidak lagi harus meng-cancel kegiatan yang sudah dicanangkan, dengan dalih penanganan Covid-19.
“Jadi kalau mau ada lagi refocusing, kami jelas tidak sepakat. Seharusnya sudah melangkah ke ranah tritmen dan upaya pemulihan geliat ekonomi masyarakat." ujarnya kepada Radar, Jumat (19/2/2021).
Pria yang akrab disapa Dadul tersebut menegaskan Pemkot sudah bukan lagi saatnya try and error.
Sebab, di tahun lalu alokasi penanganan Covid-19 dengan beragam instrumen kegiatan. Nyatanya tidak signifikan menekan angka penyebaran virus tersebut. “Yang pada akhirnya, anggaran terkuras, penyebaran malah meluas,” tutur dia.
“Ini harus menjadi evaluasi serius DPRD, jangan karena atas dasar kedaruratan. Pengelolaan keuangan tahun lalu tidak diaudit secara seksama,” sambung Dadul.
Padahal, kata dia, Pemkot melalui sejumlah program dan sarana prasarana yang ada. Seharusnya bisa mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi.
Di samping tetap memperketat protokol kesehatan, masyarakat juga diberi edukasi untuk memanfaatkan teknologi dalam melakukan interaksi sosial, pelayanan publik, transaksi, dan lain sebagainya.
“Kan kita smart city, kenapa tidak diefektifkan sarpras yang ada supaya kegiatan lebih efektif efisien, masyarakat juga bisa maksimalkan fasilitas. Atau belum bisa dirasakan jargon smart city itu jadi harus serba konvensional akhirnya,” keluh Ketua Pengcab Pordasi Kota Tasikmalaya tersebut.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam mengatakan di tahun 2021 Pemkot mengalokasikan sejumlah anggaran khusus untuk penanganan Covid-19.
Di samping, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga mengalokasikan dana khusus, bertema penanganan Covid-19.
“Kita lihat saja nanti sejauhmana pemanfaatannya, kita tidak berharap ada persoalan atau pertanyaan lagi dari publik. Berkenaan pengelolaan dana Covid-19,” ujar Dede. (igi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: