Kebutuhan Pokok Warga, Pemkab Ciamis Harus Gerak Cepat Atasi Kelangkaan Gas 3 Kg
CIAMIS — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Ciamis meminta pemerintah daerah dan DPRD bertindak cepat dalam menangani kelangkaan gas 3 kilogram. Sehingga tidak menjadi keresahan bagi masyarakat, karena jika dibiarkan bisa berdampak sangat luas. Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang CiamisA Aos Firdaus mengatakan, kelangkaan gas 3 kilogram yang sudah berlangsung hampir sepekan ini sudah menimbulkan keresahan di masyarakat. Alhasil, banyak warga yang kembali menggunakan kayu bakar karena sangat sulit mendapatkan gas. “Saya kira pemerintah daerah dan DPRD harus juga fokus dalam menyelesaikan permasalahan ini, selain menangani Covid-19. Karena keberadaan gas ini berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari,” ujarnya kepada Radar, Selasa (16/2/2021). Kata dia, kondisi masyarakat saat ini sedang dipusingkan dengan pandemi Covid-19 yang belum kunjung berakhir. Apalagi sekarang ditambah sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok untuk aktivitas sehari-hari. “Jangan sampai di kondisi seperti ini masyarakat tambah bingung dengan berbagai hal,” katanya. Kata dia, saat ini Ciamis sedang memberlakukan PPKM mikro. Namun, di satu sisi masih banyak persoalan yang dihadapi masyarakat, terlebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Salah satunya berkaitan dengan gas 3 kilogram yang mulai langka keberadaannya. “Saya harapkan pemerintah harus mengambil langkah cepat serta DPRD secepatnya mengoordinasikan dengan semua pihak terkait untuk mengetahui kenapa bisa sampai langka,” ujarnya, menjelaskan. Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis melalui Komisi B akan menyelidiki penyebab langkanya gas 3 kilogram di pasaran. Pasalnya, gas tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga ketersediaannya harus selalu terjamin. KetuaA Komisi B DPRD Kabupaten Ciamis Drs H Komar Hermawan mengatakan, informasi yang masuk soal kelangkaan gas 3 kilogram cukup merata di berbagai wilayah Ciamis. Ini menjadi catatan penting pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini, karena masyarakat sudah sangat resah. “Kelangkaan gas ini cukup merata dan sudah terjadi sekitar seminggu lebih. Kelangkaannya mulai dari warung, pangkalan bahkan sampai agen dan SPBU,” ujarnya kepada Radar, Senin (15/2/2021). “Dengan kejadian ini masyarakat banyak yang mengeluh dan beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Tentunya persoalan ini kami akan cari tahu kenapa sampai seperti ini,” kata dia, menambahkan. Kata dia, pihaknya sudah merencanakan akan segera memanggil pihak terkait seperti Pertamina, Dinas Perindag dan Bagian Perekonomian. Hal itu dilakukan untuk mengetahui seperti apa kejadian sebenarnnya sehingga gas 3 kilogram langka di pasaran. “Makanya upaya kita ini meminta penjelasan kepada mereka,A sehingga tahu persoalannya seperti apa dan bisa segera mencari solusinya,” ujarnya, menjelaskan. (isr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: