Warga Prancis Yang Bergabung Dengan Pasukan Ukraina Tewas Dihantam Tembakan Artileri

Warga Prancis Yang Bergabung Dengan Pasukan Ukraina Tewas Dihantam Tembakan Artileri

Radartasik, Seorang warga Prancis yang bergabung dengan pasukan Ukraina dikabarkan telah tewas di Wilayah Kharkov di tengah serangan militer Moskow menurut laporan stasiun radio Europe 1.

Menurut sumber stasiun radio tersebut, pejuang Perancis itu terluka parah oleh tembakan artileri: “Dia adalah pejuang Prancis pertama yang terbunuh sejak awal serangan Rusia,” klaim Europe 1.

Laporan tersebut menyebutkan  sekitar 150 warga Prancis  ikut ambil bagian dalam konflik dengan bergabung bersama pasukan Ukraina lawan Rusia.

Berita itu muncul setelah Mayor Jenderal Igor Konashenkov juru bicara militer Rusia menyebutkan jumlah pejuang asing di Ukraina telah berkurang dari 6.600 menjadi 3.500.

Konashenkov merinci bahwa ratusan tentara bayaran asing di Ukraina dihancurkan oleh senjata presisi jarak jauh Rusia tak lama setelah kedatangan mereka di tempat mereka menjalani pelatihan tambahan dan di unit-unit taktis yang dikoordinasikan.

"Sebagian besar tentara bayaran tewas karena tingkat pelatihan yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur,” ungkap Konashenkov.

Akibatnya Konashenkov menyatakan sejak awal Mei aliran tentara bayaran asing ke Ukraina untuk berpartisipasi dalam perang melawan Rusia hampir “mengering”.

BACA JUGA:AS Pastikan Kirim Artileri Roket HIMARS Ke Ukraina

Sebelumnya pada bulan Maret, Sergey Shoigu Menteri Pertahanan Rusia menyarankan untuk memberikan lampu hijau kepada para pejuang asing yang ingin pergi ke Ukraina dan bergabung dengan pasukan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk yang didukung Rusia.

Menurut Shoigu, sekitar 16.000 orang asing telah bergabung dalam pertempuran dan banyak dari mereka yang berasal dari Timur Tengah serta berpengalaman dalam memerangi para jihadis.

Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung gagasan tersebut karena musuh Rusia di Ukraina telah merekrut sukarelawan asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: russian today