PKS Bergerak Menghadang Wacana Penundaan Pemilu
Reporter:
ocean|
Minggu 03-04-2022,09:00 WIB
Caranya? Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
PKS mengawal aspirasi dari sejumlah pihak yang menolak
penundaan Pemilu 2024.
”Fraksi akan mengawal dan menyuarakannya di parlemen,” kata Ketua DPP
PKS Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DIY Abdul Fikri Faqih dalam keterangannya yang dipublikasikan Sabtu (2/4/2022).
Fikri menjelaskan sejumlah kelompok masyarakat di Jawa Timur telah menyampaikan aspirasi penolakan
penundaan pemilu.
Sejumlah kelompok masyarakat juga menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Kelompok-kelompok masyarakat tersebut menyampaikan penolakan mereka ke Sekretaris Jenderal
PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy.
Sejumlah elemen masyarakat dari serikat pekerja, kelompok kesenian, pengemudi ojek daring, dan nelayan menyampaikan aspirasi ke
PKS.
Aspirasi itu disampaikan di sela pelaksanaan Bimbingan Teknis Anggota Legislatif
PKS se-Jatim, Jateng, dan Yogyakarta yang dilaksanakan di Surabaya, akhir Maret 2022.
Perwakilan Serikat Pekerja Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Jatim Zulkhair mengatakan saat ini buruh sedang menggelar aksi di Jakarta menolak
penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Dia mengaku heran dengan pihak-pihak yang menyuarakan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
”Mereka yang mendukung
penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden sama sekali tidak paham konstitusi. Mereka harus mendapatkan konsekuensi dari masyarakat,” kata dia.
Hal senada dikemukakan pembina komunitas musik jalanan di Surabaya, Agus. Menurutnya, sekarang waktunya membendung segala wacana tambah jabatan presiden.
”Harus ada partai yang berani menolak. Kami minta
PKS juga konsisten menyuarakan itu,” katanya lagi.
Sekjen
PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi menyebut aspirasi ini adalah amanah yang harus diperjuangkan.
Dia menambahkan aspirasi publik adalah nurani rakyat yang harus didengar supaya tidak ada upaya inkonstitusional demi kekuasaan. (antara/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: