Di Pasar Singaparna, Harga Daging Sapi Naik Sejak Januari, Diprediksi Terus Naik
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Selasa 15-03-2022,13:10 WIB
Pedagang daging sapi di
Pasar Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya H Cucu Suhendar menjelaskan,
harga daging sapi yang saat ini Rp 130.000 per kg berkualitas bagus, sedangkan daging sapi berkualitas biasa, harga per kg-nya Rp 125.000 dari awalnya Rp 115.000.
"Kenaikan itu sudah kita rasakan sejak Januari lalu," kata H Cucu Suhendar saat ditemui radartasik.com di
Pasar Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (15/3/2022).
Hingga saat ini, kata dia, kenaikan pada
harga daging sapi itu, sudah terjadi ke tiga kalinya, hingga harga Rp 130 ribu setiap satu kilogram.
"Kenaikan itu terjadi karena harga sapinya terus mengalami kenaikan," kata H Cucu Suhendar.
"Biasanya satu minggu itu naik lagi, mudah-mudahan tidak terjadi, karena setelah naik harga penjualan menurun," kata H Cucu Suhendar.
Menurut
Muhamad Hakim Zaman (
MHZ), kenaikan berbagai produk
sembako menjelang
Ramadan selalu terjadi setiap tahun. Bahkan hari ini meski dua minggu sebelum memasuki bulan Ramdan sudah terpantau mengalami kenaikan.
"Makanya harus ada langkah nyata antisipasi kenaikan itu," kata
MHZ kepada radartasik.com, Selasa (15/3/2022).
Menurut
MHZ, saat ini
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui Dinas Perdagangan harus mengoptimalkan berbagai programnya, seperti operasi pasar dan lainnya. Operasi Pasar itu untuk guna menekan meningkatnya harga-harga
sembako.
"Saran saya operasi pasar itu sebelum ada kenaikan, jangan sampai seperti saat ini setelah harga satu produk naik baru ada operasi pasar," kata legislator senior PKB ini.
Dalam hal pengawasan
sembako, lata
MHZ, Pemkab Tasikmalaya juga harus lebih ditingkatkan, mulai dari stok, harga jual dan lainnya. Tentunya penjualan itu harus sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Saya juga meminta ada pengawasan ditingkatkan, karena sebelum
Ramadan ini, kenaikan harga selalu terjadi," kata Hakim.
Disinggung, berkaitan dengan langkanya minyak goreng di pasar, Komisi II juga meminta ada respons cepat dari pemerintah dengan adanya operasi pasar. Apalagi kebutuhan minyak goreng itu selalu tinggi saat bulan
ramadan.
"Jangan sampai minyak goreng ini betul-betul langka di pasaran menjelang
ramadan ini," kata
MHZ mengingatkan.
(ujang nandar / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: