Luas Tanam Kedelai Lokal di Kabupaten Tasikmalaya dari 1.200 Hektare Kini Tinggal 750 Hektare
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Selasa 22-02-2022,12:30 WIB
Radartasik.com, TASIK — Kenaikan harga kedelai di pasaran dipicu oleh cuaca ekstrem, sehingga terjadi gagal panen. Meskipun begitu Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya mengaku meningkatkan produksi kedelai lokal.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya
Nuraedidin mengatakan, kenaikan harga
kedelai tersebut, informasinya bahwa adanya cuaca ekstrem, selain ada kenaikan harga secara global.
"Makanya harga saat ini naik, dan langka barang," katanya kepada radartasik.com, Selasa (22/2/2022).
Luas tanam kacang
kedelai di Kabupaten Tasikmalaya sebelumnya 1200 hektare, namun kini kurang lebih 750 hektare.
"Hampir komoditas itu pluktuasi berkaitan harga ataupun produksi saat panen, termasuk
kedelai," ungkap
Nuraedidin.
"Untuk penanaman kacang
kedelai ini kebanyakan wilayah (Kecamatan) Pancatengah, Gunungtanjung," katanya.
Menurut dia, selama ini minat masyarkat terhadap tanam kacang
kedelai masih minim, termasuk pemanfaatan kacang
kedelai lokal untuk
tahu dan tempe kurang, karena kualitasnya tidak sebaik kacang
kedelai impor.
"Makanya selama ini masih tergantung terhadap
kedelai impor untuk bahan baku pembuatan tempe dan
tahu," katanya.
"Kami terus berupaya meningkatkan produksi, bahkan membiasakan dan memanfaatkan lahan untuk
kedelai ini," kata
Nuraedidin.
Sementara, salah satu perajin
tahu dan tempe di Kampung Buntar, Desa Sukamulya, Kecamatan Singaparna, Amat Riyanto, mengatakan, selama ini pembuatan untuk
tahu tempe itu menggunakan kacang
kedelai impor karena alasan kualitas dan hasil.
Penggunaan kacang
kedelai impor karena dari segi rasa lebih enak. "Untuk
kedelai lokal biasanya tidak bertahan lama dan cepat basi, rasanya pun kurang enak," kata dia.
Di samping itu,
kedelai lokal juga saat ini tidak ada dan susah didapatkan. Padahal sebelumnya, untuk pembuatan tempe dan
tahu itu 30 persennya menggunakan
kedelai lokal.
"Sebetulnya kalau ada kedelainya bisa saja digunakan, tetapi hari ini kan tidak ada
kedelai lokalnya juga," ungkap dia.
(ujang nandar/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: