PDIP Siap Ambil Peluang, Masyarakat Tasik Utara Berharap Banyak Putra Daerah Menjadi Wakil Rakyat
Reporter:
andriansyah|
Kamis 17-02-2022,13:45 WIB
radartasik.com, RADAR TASIK — Pergeseran kursi dari dapil 6 ke dapil 3 disambut baik DPC PDI Perjuangan Kabupaten TasikAmalaya. Pasalnya tambahan kursi di dapil 3 dimungkinkan bisa mengembalikan kursi yang sempat hilang pada Pileg 2019.
Pada Pileg 2019 lalu, berpindahnya kursi di dapil 3 diikuti oleh hiAlangnya kursi
PDI Perjuangan di dapil tersebut. Perpindahan ini pun menjadi harapan bagi partai yang identik warna merah itu untuk kembali meraih kursi di wilayah Tasik Utara.
Sekretaris DPC
PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya Aep Syaripudin SH mengatakan, pihaknya menyerahkan soal rencana pergeseran itu kepada Komisi Pemilihan Umum (
KPU). Pasalnya pertimbangan dan kajian itu menjadi kewenangan penyelenggara pemilu. “Sepanjang itu hasil kajian
KPU dan sudah final, kami setuju,” ungkapnya.
Pihaknya juga mengakui bahwa tambahan kursi di dapil 3 membuka harapan untuk
PDI Perjuangan kembali menmpatkan kadernya di wilayah Tasik Utara. Sehingga kursi yang sempat hilang bisa kembali dimiliki. “Mudah-mudahan menjadikan kembali
PDI Perjuangan ada dalam posisi aman,” tuturnya.
Rencana pergeseran kursi tersebut juga disambut baik oleh masyarakat Tasikmalaya Utara. Pasalnya suara rakyat bisa lebih terwakili di lembaga legislatif. Seperti yang diutarakan tokoh pemuda Tasikmalaya Utara Ojang Badruzaman.
Dia menyambut baik rencana
KPU tersebut dengan harapan bisa membawa kebaikan untuk wilayah Ciawi dan sekitarnya. “Besar harapan kami dengan perpindahan kursi itu untuk akselerasi pembangunan di Tasikmalaya Utara,” katanya.
Selain itu, Tasikmalaya Utara juga punya banyak figur potensial yang layak duduk di kursi parlemen. Banyaknya kursi tersebut membuka peluang yang lebih besar terlepas berangkat dari partai mana. “Jadi orang-orang (putra daerah) potensial bisa lebih banyak yang terakomodir,” ucapnya.
Namun perlu menjadi catatan, seperti apapun komposisi kursi di dapil anggota DPRD harus bijaksana. Karena saat ini kebanyakan wakil rakyat hanya menampung aspirasi dari konstituennya saja. “Mereka kan sudah menjadi wakil rakyat, bukan wakil partai atau konstituen,” ucapnya. (rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: