APAR Jangan Sekadar Formalitas

APAR Jangan Sekadar Formalitas

RADARTASIK, KOTA TASIKMALAYA – Tim Pemadam Kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya intens melakukan inspeksi pengamanan kebakaran. Meskipun secara sarana sudah tersedia, tetapi kebanyakan formalitas saja.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya H Ucu Anwar Surahman menuturkan inspeksi dilakukan sebagai bagian dari edukasi dan pencegahan. Kali ini sasarannya merupakan tempat usaha. Dari mulai hotel sampai pertokoan di jalur HZ Mustofa. ”Sebelumnya kan kita sudah ke lembaga pemerintah. Terus berlanjut secara random ke tempat usaha,” ujarnya kepada Radar, Kamis (2/6/2022).

Hasil inspeksi secara umum, rata-rata pelaku usaha sudah sadar dengan menyediakan setidaknya alat pemadam api ringan (APAR). Namun sayangnya keberadaan alat tersebut cenderung masih formalitas. ”Karena ketika kita tanya penggunaannya, banyak yang belum paham,” ucapnya.

BACA JUGA: Beredar, Video Aksi Pria Dikira Mau Curi Motor Ternyata ...

Bukan hanya mampu menggunakannya, penempatan APAR pun tidak bisa sembarangan. Alat tersebut bukan sebatas aksesori dan harus disimpan di tempat yang mudah dijangkau. ”Karena alat tersebut sangat diperlukan dalam kondisi darurat,” tuturnya.

Terlebih untuk perhotelan atau pusat perbelanjaan, kebutuhan pengamanan kebakaran tidak cukup hanya sekadar APAR. Namun perlu ada hydran yang bisa mempermudah petugas ketika terjadi kebakaran. ”Kebanyakan hydran yang ada tidak dirawat berkala. Dikhawatirkan tidak berfungsi maksimal ketika dibutuhkan,” katanya.

Dalam hal kebakaran, penanganan awal dari pengelola sangat penting. Karena bagaimana pun petugas memerlukan waktu untuk sampai ke lokasi kebakaran. ”Jadi alat pemadam itu sangat penting. Harus ada dan dicek berkala,” ujarnya.

BACA JUGA: Anggota Satpol PP Bersitegang dengan Orang Ini, Begini Masalahnya

Terlebih sarana penanganan kebakaran yang dimiliki BPBD pun terbatas. Saat ini armada yang dimiliki yakni satu water supply dan emoat unit fire truck yang sebagian kondisinya sudah uzur. ”Yang terbilang baik itu satu water supply dan satu brandweer (fire truck), karena yang tiga itu mobil lama limpahan dari kabupaten,” ucapnya.

Pemkot saat ini sedang menunggu bantuan armada pemadam kebakaran dari Jepang. Namun sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti soal bantuan tersebut. ”Kami belum tahu. Tapi mudah-mudahan bisa terealisasi,” tuturnya. (rga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: