Membanggakan, Sukses Bertani Jamur Tiram, Petani Milenial di Sukabumi Diapresiasi Ridwan Kamil
Reporter:
Usep Saeffulloh|
Sabtu 12-02-2022,14:00 WIB
Radartasik.com, Para petani milenial di Jawa Barat terus menunjukkan kesuksesannya. Di Kabupaten Sukabumi, kelompok petani milenial sukses bertani jamur tiram hingga mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kelompok
petani jamur tiram yang berada di Komplek Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Sukabumi, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja
Kabupaten Sukabumi, telah berhasil mengembangkan Jamur Tiram dengan omset yang sangat menggiurkan.
Kang Emil—sapaan akrab –Gubenur Jabar menilai, keberadaan para pemuda di desa harus memiliki pola pikir kreatif dan inovatif.
Di era digital, pemuda harus maju dengan menguasai perkembangan teknologi. Setelah itu, para pemuda desa harus mampu ,melihat berbagai potensi di daerah untuk dikembangkan.
”Jadi para pemuda harus mengubah mind set-nya. Jangan berpikir bekerja di wilayah perkotaan terus tapi melupakan desanya,” kata Kang Emil.
Jumlah ini setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) suatu pekerjaan di kota.
“Jadi ini suatu potensi yang cukup baik untuk bisa dijadikan sebagai peluang usaha,” kata Kang Emil.
Untuk itu, keberhasilan ini harus menjadi contoh untuk dikembangkan ke daerah-daerah lainnya.
“Mereka bisa sukses di usia muda dengan bisnis seperti ini,” ujar Kang Emil mengapresiasi.
Di
Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya membutuhkan pasokan jamur tiram bisa mencapai 1 ton per hari.
Melihat peluang ini, akhirnya, Surya bersama temannya mencoba mendirikan budidaya jamur tiram.
Untuk hasil panen baru mencapai 100 sampai 150 kg per harinya.
Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan market yang mencapai 1 ton per harinya,” jelas dia.
Untuk itu, ke depan dia berencana untuk menambah lahan pertanian serta mengembangkannya ke daerah lain.
Surya menambahkan, di bawah binaan Dinas Kehutanan Jabar, pihaknya akan memperluas dengan mengembangkan pertanian Jamur Tiram ke berbagai daerah.
”Kita yang kelola termasuk produk turunannya. Setelah itu baru kita akan menjualnya kepada masyarakat,” ujarnya. (je)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: