Disdik Cianjur Akan Hentikan PTM Mulai Rabu, Siswa dan Guru 3 SMA Postif Covid-19
Reporter:
ocean|
Selasa 08-02-2022,20:40 WIB
radartasik.com, CIANJUR — Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Rabu (9/2/2022).
Kadisdikpora
Kabupaten Cianjur Himam Hari mengatakan berdasarkan hasil arahan presiden pada Senin (7/2/2022) dan ada informasi bahwa di daerah daerah tertentu di Jabodetabek, termasuk Bandung Raya akan dilaksanakan lockdown untuk level 3
PPKM.
”Kemudian juga ada informasi yang disampaikan bahwa sekarang
Omicron sudah mulai merambah ke lingkungan keluarga, dan di lingkungan keluarga terdapat pelajar atau siswa,” kata dia kepada Cianjur Ekspres saat ditemui di ruangannya, Selasa (8/2/2022).
Dia pun mendapat informasi bahwa di daerah lain sudah ada sekolah yang mulai terpapar. ”Jadi, kita khawatir di Cianjur, kejadian ini akan berlanjut dan mendapat arahan dari pak Bupati agar
PTM 100 persen dihentikan untuk dilakukan pembelajaran jarak jauh,” kata dia.
Himam menyatakan bagi daerah-daerah yang kesulitan untuk pembelajaran jarak jauh, sekolah tetap melaksanakan penugasan untuk pembelajaran di rumah kepada siswa.
”Teknisnya, kami sedang membuat surat edaran, tapi secara informal kami memberikan informasi di lingkup WA grup kepada para kepala sekolah dan para pengawas, agar segera disiapkan mulai besok kita pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran dengan cara penugasan di rumah,” bebernya.
Menurut dia, para guru bidang studi ataupun guru kelas tetap melaksanakan tugas seperti biasanya, bagaimana membimbing anak anak kita dalam pembelajaran.
”Jadi, sekolah di kosongkan. Kami berharap di Cianjur, walaupun sudah divaksin pelajar ini terutama untuk anak 6-11 tahun kemarin vaksin sudah 84 persen, sudah cukup bagus dari siswa sebanyak 256 ribu. Dikategorikan di Jabar cukup berhasil,” ungkapnya.
Namun demikian, pihaknya tetap berkeinginan anak-anak ini menunggu sampai waktu tertentu, sampai dikategorikan aman dari puncaknya
Omicron di
Kabupaten Cianjur.
”Kalau kata pak Bupati bukan kita malah diam, tetapi kita harus lebih dulu menyikapi jangan sampai nanti Cianjur kebablasan merasa tenang, nyaman. Padahal sekarang ancaman sudah mulai memuncak,” kata dia.
Untuk di
Kabupaten Cianjur, Himam menyebut, untuk
PTM ditiadakan berlaku untuk semua tingkatan. Mulai dari PAUD, SD, SMP, dan SMA, SMK.
”Untuk surat edaran pak bupati sudah menugaskan saya untuk membuat surat edaran ke sekolah-sekolah. Kami mengimbau agar masyarakat semua, orang tua siswa dapat memahami kondisi ini, dan kita sama sama mendukung protokol kesehatan harus dilaksanakan di rumah,” tutup dia.
Instruksi Bupati
Secara terpisah, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Cabang Dinas Jabar VI Tavip mengatakan kegiatan
PTM tingkat SMA/SMK di
Kabupaten Cianjur akan mengikuti surat edaran yang dikeluarkan bupati.
”Kegiatan
PTM untuk tingkat SMA/SMK di
Kabupaten Cianjur, berdasarkan surat edaran bupati itu 50 persen. Namun tentunya menyesuaikan dengan wilayah di masing-masing kecamatan,” kata dia pada Selasa (8/2/2022).
Tavip mengatakan surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat belum ada hingga saat ini. ”Kalau dari Disdik Jabar, kami Kacadin Jabar Wilayah VI belum menerima surat edaran,” ujar dia.
Dia juga mengemukakan di
Kabupaten Cianjur baru mau dilakukan evaluasi. ”Ini baru mau dievaluasi hasilnya seperti apa belum kelihatan, nanti akan diinformasikan lagi,” jelasnya.
Namun, sambung dia, di saat kegiatan
PTM tentu akan ada petugas penanganan
Covid-19 yang akan memantau secara langsung perkembangan baik itu angka kasus atau jumlah siswa-siswi yang dinilai mengalami kesehatan.
Tiga Sekolah
Sementara itu, sejumlah pelajar SMA di Cianjur dikabarkan terkonfirmasi positif
Covid-19. Bahkan, guru dan staf sekolah ikut terpapar.
Dinkes Cianjur mencatat selama dua pekan terakhir jumlah total terpapar virus Corona di Cianjur mencapai 85 kasus.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi
Covid-19 Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengatakan temuan tersebut bermula ketika salah seorang siswa dan guru mengalami gejala
Covid-19 sehingga dilakukan tes PCR, namun hasil dari tes tersebut dinyatakan positif.
Mengetahui hal itu, Satgas
Covid-19 melakukan tracing atau pelacakan serta test PCR kepada siswa dan guru di tiga sekolah tersebut, dan didapati beberapa siswa, guru, maupun staf lainnya terkonfirmasi positif
Covid-19.
”Total dari tiga sekolah itu 15 orang, terdiri dari guru, siswa dan staf sekolah. Tapi tiga sekolah ini masih satu kecamatan. Untuk jumlah juga kita ambilnya akumulatif,” kata dia.
Saat ini, baik pelajar, guru, maupun staf di tiga sekolah itu tengah menjalani perawatan dan isolasi di beberapa tempat, antara lain Vila Bumi Ciherang, rumah sakit, dan secara mandiri.
”Kasus proses penyembuhan kita belum terlihat karena lonjakan baru terjadi selama dua minggu, dan proses penyembuhan pun memerlukan waktu dua minggu,” papar dia.
Akibat temuan itu, jumlah kasus lokal terpapar
Covid-19 di Cianjur selama dua pekan terakhir mencapai 85 kasus. “Yang masih dirawat di Vila Bumi Ciherang sekitar 35 orang, Rumah Sakit sekitar 12 orang, sisanya isoman,” jelasnya.
Pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya pencegahan untuk menekan jumlah terpapar virus
Covid-19, muali dari pelacakan hingga penyediaan bed bagi pasien terpapar Corona. Bahkan, empat rumah sakit sudah disiapkan bagi pasen rujukan.
”Antisipasi tindakan pertama adalah pelacakan yang diikuti isolasi. Isolasi kita siapkan 500 bed terdiri 200 RSUD Sayang Cianjur, 100 bed di RSUD Cimacan, 100 bed di Bumi Ciherang. Sisanya RSDH dan RSUD Pagelaran,” ungkap dia. (Cianjur Ekspres/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: