Rumah Sakit di Kota Bogor Diminta Siaga, Bima Arya Mengambil Langkah Cepat Atasi Covid-19

Rumah Sakit di Kota Bogor Diminta Siaga, Bima Arya Mengambil Langkah Cepat Atasi Covid-19

Sebanyak 30 persen tempat tidur di rumah sakit di Kota Bogor diminta diprioritaskan untuk pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat. Demikian perintah Wali Kota Bogor Bima Arya.

”Kami sudah ambil langkah cepat memastikan pelayanan kesehatan yang baik bagi pasien Covid-19 yang sekarang datanya memang melonjak,” kata Bima Arya di Bogor.

Menurut dia, langkah cepat tersebut dilakukan dengan mengumpulkan pimpinan rumah sakit dan jajaran dinas kesehatan untuk memastikan kesiapan tempat tidur pasien untuk rawat inap pada Kamis (3/2/2022). 

Sesuai instruksi Menteri Kesehatan (Menkes) yang diturunkan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Pemerintah Kota Bogor juga sesegera mungkin melakukan upaya mengatur kecukupan ketersediaan fasilitas kesehatan.

Bima Arya telah meminta data-data terbaru ketersediaan tempat tidur rumah sakit di bawah koordinasi dinas kesehatan. Berdasarkan surat edaran kementerian kesehatan (kemenkes), konversi tempat tidur minimal 30 persen untuk pasien Covid-19.

Wali kota juga memastikan komposisi pasien yang dirawat di rumah sakit sesuai kondisi klinis yang secara berkala dicek untuk mengetahui tingkat keterpaparan pasien. Hal itu karena kondisi saat ini terjadi secara cepat dan di luar prediksi.

”Sehingga persiapan rumah sakit dari berbagai aspek harus diperhatikan secara benar. Kami ingin memastikan tidak ada pasien yang ringan tetapi dilakukan rawat inap,” ujar Bima Arya.

Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno menambahkan, persiapan secara menyeluruh dari berbagai aspek harus dilakukan seluruh rumah sakit di Kota Bogor. Di antaranya menyediakan tempat tidur isolasi minimal 30 persen konversi dengan evaluasi harian dan menyiapkan fasilitas ICU untuk isolasi Covid-19.

”Saat ini angka tempat tidur dan ICU masih 18 persen. Kemudian obat-obat, oksigen, tenaga kesehatannya, beban dan pengaturan SDM-nya itu penting, agar pengalaman yang sudah-sudah tidak terulang lagi,” terang Sri Nowo Retno.

Retno menyatakan, pasien Covid-19 dengan kriteria orang tanpa gejala (OTG) dan ringan, cukup menjalani isolasi mandiri atau ke pusat isolasi terpadu. Kemudian, bagi masyarakat yang mampu secara ekonomi yang terpapar Covid-19 bisa menjalani isolasi mandiri di hotel yang bekerja sama dengan rumah sakit berkoordinasi Dinkes Kota Bogor.

”Pemantauan tetap dilakukan dinkes. Rumah sakit boleh kerja sama dengan hotel untuk OTG dan gejala ringan berkoordinasi dengan dinkes,” ujar Sri Nowo Retno.


Di Kabupaten Bogor, Rumah Sakit Penuh
Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan, jumlah pasien rawat inap di rumah sakit (RS) mulai penuh. Saat ini, angka penularan Covid-19 menembus angka 1.121 kasus per hari.

”Sudah mulai penuh dengan pasien rawat inap. Padahal Pak Presiden (Jokowi) sudah menyampaikan bahwa varian Omicron ini dapat disembuhkan tanpa harus ke rumah sakit,” ungkap Ade Yasin seperti dilansir dari Antara di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/2/2022).

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu mencatat, terjadi kenaikan angka pasien rawat inap hampir di setiap rumah sakit Kabupaten Bogor. Kondisi tersebut seiring meningkatnya secara tajam angka kasus harian penularan Covid-19.

Ade Yasin menyebutkan, dari data terbaru pada 4 Februari, saat angka penularan Covid-19 mencapai 1.121 kasus per hari. Tingkat keterisian atau bed occupancy rate (BOR) tempat tidur isolasi pasien Covid-19 mencapai 48,78 persen dari total 740 tempat tidur. 

Angka keterisian ruang perawatan intensif atau ICU pasien Covid-19 pun bertambah sejak dua pekan terakhir menjadi 27,78 persen dari total 90 tempat tidur ICU. Tempat isolasi terpusat (Isoter) di Wisma Cibinong, Megamendung, pun kini terisi kembali.

”Saat ini terisi 45 tempat tidur dari 60 tempat tidur yang tersedia,” terang Ade Yasin.

Ade Yasin mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti anjuran Presiden Jokowi yang memastikan bahwa pasien Covid-19 varian Omicron bisa sembuh tanpa harus ke rumah sakit.

”Sebaiknya masyarakat mengikuti anjuran presiden. Karena varian Omicron ini bisa sembuh tanpa kita ke rumah sakit,” tutur Ade Yasin.

Seperti diketahui, angka penularan Covid-19 harian di Kabupaten Bogor mengalami lonjakan tajam sejak 18—19 Januari 2022, menjadi 42 kasus dan 43 kasus, dari sebelumnya yang hanya berada di angka 2—11 kasus per hari. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: