Tol Getaci Tak Matikan Jalan Nasional, Ini Penjelasannya..
Reporter:
agustiana|
Rabu 02-02-2022,06:15 WIB
radartasik.com - Dalam suatu kesempatan, acara penandatanganan kerja sama, belum lama ini, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit menjelaskan, kehadiran Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Menurut dia, jalan
Tol Getaci turut mendukung pergerakan logistik baik jasa maupun barang di Pulau Jawa, khususnya untuk wilayah bagian selatan.
“Tentunya pembangunan jalan
tol ini tidak menimbulkan kompetisi dengan jalan nasional yang sudah ada. Kehadiran jalan
tol ini justru akan jadi pelengkap jalan nasional, terutama dalam mendukung pengguna jalan dengan jarak jauh,” tandasnya.
Senada dengan Kepala BPJT, Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan, pembangunan Jalan
Tol Getaci akan menjadi penopang dari jalan
tol yang sudah ada.
Sehingga bisa mengurai kepadatan lalu lintas yang terjadi, khususnya pada libur hari raya atau periode libur panjang.
"Seperti yang kita ketahui, saat ini terutama pada akhir pekan dan libur hari raya, Jalan
Tol Padaleunyi khususnya di Gerbang
Tol Cileunyi berpotensi terjadi kepadatan karena terjadinya peningkatan volume lalu lintas," tuturnya.
Untuk itulah, tukas dia, Jalan
Tol Getaci diharapkan juga mengurai kepadatan dan menjadi alternatif jalan bagi masyarakat yang berpergian ke daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian selatan.
Sedangkan Direktur Utama PT JGC, Jo Mancelly menyampaikan ke depannya PT JGC selaku pengelola Jalan
Tol Getaci akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mempercepat penyelenggaraan pembangunan Jalan
Tol Getaci.
“Hal ini termasuk pembebasan lahan yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga secara konstruksi untuk pembangunan Tahap 1 dapat dilakukan di akhir tahun 2022,” katanya.
Jalan
Tol Getaci ini memiliki total panjang 206,65 Kilometer yang menjadikan jalan
tol ini sebagai ruas jalan
tol terpanjang di Indonesia, dengan nilai investasi sebesar Rp56 Triliun dan masa konsesi selama 40 tahun.
Jalan
tol ini nantinya akan melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,09 Kilometer dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 Kilometer.
Dimulai dari titik awal Junction
Gedebage di Kabupaten Bandung, lalu melewati Majalaya, Garut, Kabupatan dan Kota
Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran, hingga ke wilayah
Cilacap, Jawa Tengah.
Pembangunannya terbagi atas empat seksi yaitu:
- Seksi 1 Junction
Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km
- Seksi 4 Patimuan-
Cilacap sepanjang 34,35 Km
Pembangunan Jalan
Tol Getaci akan dilakukan dalam dua tahap.
Pembangunan untuk tahap pertama yaitu Seksi 1 dan Seksi 2, yang dimulai dari Junction
Gedebage hingga Simpang Susun (SS)
Tasikmalaya sepanjang 94,22 Kilometer.
Pembangunan konstruksinya untuk tahap pertama ini ditargetkan dimulai pada akhir tahun 2022 dan rampung pada tahun 2024.
Tahap kedua yaitu Seksi 3 dan Seksi 4, yang dimulai dari SS
Tasikmalaya hingga SS
Cilacap sepanjang 112,43 Kilometer, termasuk main road sepanjang 1,3 kilometer pada Seksi 1 yang terkoneksi dengan rencana Jalan
Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).
Dimana main road tersebut ditargetkan dibangun bersamaan saat Jalan
Tol BIUTR konstruksi atau selambat-lambatnya pada tahap kedua konstruksi Jalan
Tol Getaci.
Pembangunan konstruksi untuk tahap kedua sendiri ditargetkan dimulai pada akhir tahun 2027 dan rampung pada tahun 2029.
Jalan
Tol Getaci tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur.
Pembangunan jalan
tol ini akan meningkatkan konektivitas, kegiatan ekonomi, semakin melancarkan distribusi barang dan jasa hingga pengembangan industri dan pariwisata di koridor selatan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
(rezza rizaldi/radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: