Dua Pendaki yang Hilang di Gunung Malabar Ditemukan, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Pendaki yang Hilang di Gunung Malabar Ditemukan, Satu Orang Meninggal Dunia

radartasik.com, BANDUNG — Dua pendaki Gunung Malabar Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akhirnya dtemukan pada Selasa (1/2/2022). Satu orang meninggal meninggal dunia dan satu orang lainnya selamat.

Kapolsek Pameungpeuk Kompol Ivan Taufik menyatakan dua pendaki Gunung Malabar itu bernama Ace Saepul Hayat (33) dan Yoga (17). Mereka merupakan warga Kampung Baros Desa Baros Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung.

Berdasarkan keterangan saksi, kata kapolsek, Minggu (30/1/2022) Ace bersama Yoga dan 10 orang rekannya berangkat hiking ke Gunung Datar Anjing sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka bertemu dengan rombongan lain. Sebanyak delapan orang turun gunung untuk pulang.

Sedangkan Ace dan Yoga mengikuti rombongan lain melanjutkan perjalanan karena akan berkemah di Puncak Junghun Gunung Malabar Kabupaten Bandung.

Pada Senin (31/2/2022), rombongan membereskan tenda untuk persiapan pulang. Namun, Ace dan Yoga disuruh berteduh di dekat pohon sehubungan cuacanya panas. Kondisi Ace juga sudah drop.

Saat mau pulang, Ace dan Yoga menghilang. Sehingga, rombongan yang berjumlah enam orang tersebut melakukan pencarian namun tidak ditemukan. Hingga rombongan tersebut turun hanya ada kendaraan milik korban terparkir di Kantor Desa Mekarjaya.

Setelah diketahui hilang, kata Ivan, pihak keluarga korban bersama masyarakat melakukan pencarian ke Puncak Junghun Gunung Malabar. Akhirnya, kedua korban ditemukan. Namun, satu korban, Ace, meninggal dunia.

”Menurut keterangan Yoga bahwa mereka tersesat di hutan dan tidur disemak-semak dekat solokan. Namun kondisi Ace dalam keadaan lemas dan kelelahan. Pas subuh Yoga membangunkan Ace, tetapi Ace tidak bangun-bangun. Saat ditemukan warga dan keluarga korban bahwa Ace telah meninggal dunia,” jelasnya.

Ivan mengatakan korban meninggal dunia akibat kelelahan dan sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan tidak diketemukan adanya penganiayaan. ”Pihak keluarga menganggap kejadian ini adalah musibah dan pihak keluarga membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan identifikasi dan otopsi,” paparnya.

Menurut informasi, unsur SAR yang terlibat melakukan pencarian, antara lain Kantor SAR Bandung, Polsek Pameungpeuk, Puskesmas Arjasari, YKPA, FKPA, PGPI, masyarakat sekitar dan keluarga korban.

Proses Pencarian

Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan pihaknya memberangkatkan satu tim rescue pada pukul 06.10 WIB untuk melakukan pencarian terhadap kedua survivor tersebut.

Sebelumnya, pihaknya berkoordinasi secara intens dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung, potensi SAR dan keluarga korban yang berada di base camp pendakian.

Menurut dia, satu tim rescue menggunakan satu unit Rescue Car Double Cabin dan membawa satu set Palsar Mountenering, dua lembar peta rupa bumi Gunung Malabar, satu set peralatan navigasi, satu set peralatan alkom, satu set peralatan medis dan APD personal.

”Diketahui dari keluarga korban, kedua survivor tidak membawa perlengkapan survival yang lengkap karena rencana awal tidak akan berkemah di puncak,” jelas Deden. (Jabar Ekspres)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: