Hati-Hati, Omicron BA.2 Sudah Ditemukan di Lebih 50 Negara, Termasuk di Tetangga Dekat Indonesia

Hati-Hati, Omicron BA.2 Sudah Ditemukan di Lebih 50 Negara, Termasuk di Tetangga Dekat Indonesia


Radartasik.com, Kasus Covid-29 sub varian Omicron BA.2 terus ditemukan di dunia. Terbaru Singapura mendapatkan data 198 penemuan kasus tersebut di negara tetangga Indonesia tersebut.


Rumah sakit di Singapura masih bisa menangani kasus Omicron BA. 2 tersebut, meskipun gelombang saat ini menginfeksi ribuan orang setiap hari.

“Sebanyak 150 kasus BA.2 adalah infeksi impor dan 48 sisanya adalah kasus lokal sejak 25 Januari 2022,” lapor surat kabar TODAY.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan investigasi karakteristik BA.2, termasuk sifat lolos dari kekebalan dan virulensi, harus diprioritaskan secara independen (dan secara komparatif) dengan BA.1.

“Sub-garis keturunan BA.2 Omicron berbeda dari BA.1 dalam beberapa mutasi, termasuk protein lonjakan,” tulis WHO di situs webnya seperti dilansir dari Bussiness Standard, Minggu (30/1/2022).

Sub-garis keturunan BA.2 telah terdeteksi di lebih dari 50 negara, terutama di Denmark dan Inggris.

Sementara itu, Singapura melaporkan 5.554 kasus baru Covid-19, termasuk 282 infeksi impor, dan tiga kematian pada Jumat siang (28/1/2022).

Singapura sejauh ini mencatat 338.625 kasus sejak awal pandemi. Jumlah kematian terkait virus Korona mencapai 853, menurut situs web Kementerian Kesehatan (MOH).

Secara terpisah, sebuah laporan mengatakan bahwa rumah sakit Singapura mengatasi dengan baik meskipun gelombang Omicron menginfeksi ribuan orang setiap hari. Ini sebagian besar karena penyakit yang disebabkan oleh varian Omicron umumnya ringan, dengan 99,7 persen orang memiliki sedikit atau bahkan tanpa gejala.

“Hanya 10 yang berada di unit perawatan intensif dan 46 membutuhkan oksigen,” katanya. 

Semua rumah sakit mengatakan mereka siap untuk setiap potensi lonjakan pasien. Mereka juga memastikan dukungan yang memadai dengan membuat perubahan dan mengadaptasi alur kerja dengan fleksibilitas dalam penempatan tenaga kerja untuk mengurangi kelelahan staf sambil memenuhi persyaratan operasional dan keselamatan. (jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: