Lumpur Lapindo Jadi Tempat Main Jet Ski

Lumpur Lapindo Jadi Tempat Main Jet Ski

radartasik.com, LUMPUR Lapindo Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi distinasi wisata baru. Terutama, muara Sungai Porong. Di sana, muncul wisata baru jet ski. Sembilan jet ski milik Seven Point Jet Ski disiapkan bagi pengunjung yang ingin menikmati sensasi susur Sungai Porong.

Rute yang disediakan beragam. Start di Dusun Bangunsari Desa Kalisogo Kecamatan Jabon hingga ke beragam rute seperti ke Pulau Lumpur Sidoarjo (Lusi), bahkan bisa sampai ke Situbondo.

Tarifnya beragam pula. Bergantung durasi dan jarak. Paling murah Rp 150 ribu untuk durasi 15 menit dengan jet ski bermesin 750 cc.

”Saat ini masih sebatas untuk wisata, tapi rencananya ke depan bisa untuk spot latihan atlet profesional juga,” kata pengelola Seven Point Jet Ski Agus Panca.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Sidoarjo Djoko Supriyadi menyebut destinasi baru jet ski melengkapi potensi wisata di muara Porong.

Pengunjung tidak hanya disuguhi hamparan lumpur Sidoarjo, tapi bagi yang mau lebih bisa juga mampir wisata air.

”Ini bentuk sinergisitas. Ke depan akan duduk bareng terkait operasionalnya. Agar jelas nanti mana yang alurnya jet ski, perahu wisata, atau nelayan,” jelas dia. 

Sebab, selain jet ski, ada wisata lain seperti perahu yang keliling Pulau Lusi. Dengan demikian, tiap spot wisata nanti bisa berjalan maksimal.

Sinergi Produksi

Dia menjelaskan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah sangat perlu untuk pengembangan lumpur Sidoarjo. Baik dari sisi wisata maupun lainnya.

”Karena kan asetnya pemerintah pusat sehingga sangat bergantung pemerintah pusat. Namun, tetap butuh pelibatan daerah,” papar kadis.

Terkait hasil kajian yang muncul, daerah ke depan harapannya bisa dilibatkan. ”Misalnya, nanti jika ada kegiatan produksi, penambangan, atau kegiatan apa pun sesuai hasil kajian yang muncul. Dengan sinergi nantinya masyarakat Sidoarjo merasakan langsung dampak positifnya,” ujar dia.

Sementara itu, temuan kandungan logam langka pada lumpur Lapindo mendapat respons dari Forum Komunikasi Korban Lumpur Sidoarjo (FKKLS).

Ketua FKKLS Ahmad Basuni menyebutkan temuan itu memunculkan kembali harapan para korban lumpur. ”Harapan besarnya, warga harus dilibatkan karena itu bekas tanah leluhur,” katanya.

Misalnya, jika nanti ada penambangan atau kegiatan ekonomi lainnya, dia berharap ada pelibatan warga sekitar dan para korban lumpur.

”Kalau nanti ada lapangan pekerjaan baru di sana, maka bisa dilibatkan. Karena kami tahu ada tambang yang lebih berharga dari emas di sana,” ujarnya.

Namun, saat ini harapan yang paling ditunggu masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni, ganti rugi kepada 84 warga segera dibayarkan.

Dia menyebut sudah ada titik terang perihal ganti rugi tersebut. Pertemuan terkait itu sudah digelar pada 19 Januari lalu bersama Kemenko Polhukam. ”Intinya, 84 berkas dari peta area terdampak akan diselesaikan,” jelas Basuni.

Namun, saat ini 84 berkas itu harus diverifikasi ulang pemerintah daerah. ”Jika benar, akan dibayar dalam tiga bulan ke depan. Nilai totalnya sekitar Rp 54 miliar. Untuk saat ini masih menunggu proses verifikasi ulang,” jelasnya. (JwaPos/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: