Jangan Panik Saat Anak Terkena DBD, Coba Ikuti Langkah-Langkah Ini

 Jangan Panik Saat Anak Terkena DBD, Coba Ikuti Langkah-Langkah Ini


Radartasik.com, Demam berdarah dengue telah menewaskan empat orang di Kota Tasikmalaya. Tiga diantaranya anak-anak. Lalu bagaimana langkah-langkah meniminimalisir anak-anak terkena DBD?


Dokter Ida Bagus Oka Garbhajana Sirinatha menjelaskan  salah satu upaya meminimalkan anak terkena penyakit demam berdarah yaitu dengan memperkuat sistem imunitas anak. Itu merupakan salah satu langkah yang tepat untuk meminimalkan anak.

Mengurangi resiko fatal pada anak yang menderita demam berdarah juga sangat diperlukan untuk memperkuat sistem imun anak. 

“Berbagai gejala yang menjadi tanda-tanda bahwa seseorang terkena serangan demam berdarah akan muncul namun sebagian anak bisa saja tidak merasakan gejala-gejala ringan demam berdarah,” jelasnya.

Gejala ringan biasanya akan muncul selama rentan waktu empat hari hingga dua minggu setelah anak digigit nyamuk Aedes aegypti. 

Biasanya, gejala demam berdarah akan berlangsung selama 2-7 hari. Seperti mengalami demam tinggi, munculnya rasa sakit pada bagian belakang mata, sendi, otot, ataupun tulang, munculnya ruam pada sebagian besar tubuh hingga pendarahan ringan melalui hidung atau pada gusi.

Apa yang harus dilakukan ketika anak terserang demam berdarah? Sebagai orang tua tentunya akan muncul rasa panik. 

“Namun orang tua tidak perlu buru-buru ke rumah sakit, ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan, mulai dari meminta anak untuk beristirahat untuk memulihkan tenaga, memberikan dia banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dan menjaga asupan makanan yang bergizi,” lanjutnya.

Selanjutnya, periksakan dia kepada dokter anak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Biasanya, dokter akan memberikan paracetamol atau acetaminophen untuk meredakan demam dan nyeri. 

Selain itu, dokter akan memberikan terapi sebagai bagian dari proses perawatan. 

Namun orang tua, disarankan untuk tidak memberi anak obat ibuprofen atau aspirin karena dikhawatirkan dapat berdampak buruk kepada jumlah trombosit darah. 

“Namun jika dalam kurun waktu 24 jam anak mengalami muntah disertai penurunan kondisi secara umum, segera periksakan anak kembali,” tambahnya. (bex/jp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: