Danrem 062 Tarumanegara Bikin MUI Kota Tasik Reugreug

Danrem 062 Tarumanegara Bikin MUI Kota Tasik Reugreug

Radartasik.com, KOTA TASIK - Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya KH Aminudin Bustomi memuji Komandan Korem (Danrem) 062 Tarumanegara Kol. Inf Kosasih SE, saat menyampaikan tausiyah kepada anggota Kodim 0612 Tasikmalaya. Aminudin juga tak menyangka, sosok pria berseragam loreng tersebut bisa melantunkan ayat suci Al Quran.

“Rasanya reugreug pisan (bikin tenang, Red), sosok perwira TNI dengan pribadi yang santun dan piawai tidak hanya berdakwah, tetapi juga merangkul seluruh elemen. Dari isi ceramah yang disampaikannya juga menyejukkan, sehingga itulah pribadi TNI yang menjadi kebanggan rakyat dan dicintai masyarakat,” ungkap dia usai acara silaturahmi dengan Danrem 062 Tarumanegara di masjid Agung Kota Tasikmalaya, Rabu (26/01/2022). 

Sebelumnya, pertemuan diawali shalat subuh berjamaah yang melibatkan anggota Kodim 0612 Tasikmalaya, Brigif 13, Lanud Wiriadinata, pengurus DKM Masjid Agung serta masyarakat. Usai shalat subuh, Danrem naik ke atas mimbar. 

Mengawali dengan salam perkenalan, perwira dengan tiga melati di pundaknya itu menyapa dengan bahasa dan logat sunda. “Alhamdulillah, ningali Kota Tasik bersih, sejuk, oge santun, pantes pami dijuluki Kota Santri,” ucapnya memuji.   

Dia melanjutkan, baginya Tasikmalaya tidak asing karena cukup populer dengan deretan hingga ribuan pesantren. Sebagai pribadi muslim, lahir dan dibesarkan dari keluarga santri, Kolonel Kosasih merasa kembali ke tanah kelahirannya di ujung barat pulau Jawa, yakni Pandeglang, Banten. 

“Saya juga dulu sejak SD sampai SMA jadi marbot (pengurus) masjid. Tapi ya tukang beberesih dan tukang nutup pintu,” ulasnya merendah.

Usai menyapa dan memperkenalkan diri kepada jamaah, pria kelahiran 2 April 1971 itu mengajak jamaah, khsusnya anggota Kodim 0612 Tasikmalaya untuk menebarkan kebaikan dan hidup membawa kemanfaatan. Untuk mewujudkan hal tersebut mengajak anggota Kodim 0612 Tasikmalaya dan jamaah untuk memegang konsep empat 'S'.

“S yang pertama adalah senyum. Melalui senyum ini, anggota TNI menunjukkan santun dan orang lain yang melihat pun akan senang. Coba bayangkan kalau tidak senyum dan kaku, melihat seragamnya saja orang itu sudah takut. Jadi senyum itu adalah ibadah,” urainya.

Selanjutnya S yang kedua, sambung dia memberi salam dan bersalaman. Menurutnya saling mengucapkan salam sebagai perwujudan saling mendoakan keselamatan. Terlebih dengan salaman, sama dengan saling menggugurkan dosa. “Jadi lakukan itu. Bagi saudara kita yang non muslim, bisa menyapa dengan selamat pagi, selamat siang dan lainnya,” saran dia.  

Setiap manusia punya rasa cinta, Yang mesti dijaga, kesuciannya..., Namun ada kala insan tak berdaya, Saat dusta mampir bertakhta...

Bait lagu yang dipopulerkan almarhum Ustzd Jefry Al Buchori tersebut juga dilantunkan merdu oleh Kol. Inf. Kosasih di tengah mengisi tausiyahnya. Suasana pun cair. Beberapa jamaah juga mengikuti bait lagu tersebut. 

S yang selanjutnya, sambung dia, adalah silaturahim. Melalui saling mengunjungi, mengikat persaudaraan dan tanpa memandang golongan apapun merupakan hal yang penting. Rukun dan menghormati akan menunjukkan kekuatan. Lantas dia menganalogikan sebuah telapak tangan yang dilengkapi dengan jari-jari. “Jari-jari di tangan ini memiliki fungsinya masing-masing. Akan menjadi kuat jika bersama,” pesan dia.

Terakhir, Kolonel Kosasih mengajak anggotanya menjalankan S yang keempat adalah sebarkan kebaikan. Menurutnya, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. (try/radartasik.com) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: