3 Nyawa Melayang, Tersengat Listrik, Nyebur ke Sungai dan Tenggak Racun

3 Nyawa Melayang, Tersengat Listrik, Nyebur ke Sungai dan Tenggak Racun

Radartasik.com — Rasa peduli antarsesama terlebih terhadap tetangga, perlu ditingkatkan. Hal ini untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan di lingkungan sekitar tempat tinggal.   

Sebagai pembelajaran, di Kecamatan Banyudono, Boyolali digemparkan dengan tiga kasus kematian warganya pada Senin hingga Selasa (24-25/1). Ketiga kasus kematian tersebut masing-masing satu orang tersengat listrik dan dua lainnya aksi bunuh diri dengan menceburkan ke sungai dan menenggak obat rumput. 

Kapolsek Banyudono, AKP M. Lukman Efendi mengatakan warga Dukuh Ketaon Utara, Desa Ketaon, Banyudono, digegerkan dengan penemuan mayat SY, 39, yang diduga meninggal karena tersengat listrik pada Senin (24/1).

Saat itu korban tengah memperbaiki pompa air yang macet. Nahas, korban lupa mematikan meteran listrik. SY memotong kabel suplai daya listrik yang langsung membuatnya tersengat.

Dia ditemukan keluarganya dalam kondisi tergeletak di dekat pompa air yang terletak di samping sumur belakang rumahnya. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Indriati. Namun, sesampainya di rumah sakit korban meninggal dunia. Kapolsek menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Dari hasil penyelidikan. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban meninggal murni akibat kecelakaan saat memperbaiki pompa air,” katanya.

Dihari yang sama warga Dukuh Kunden, Banyudono juga dikejutkan dengan penemuan mayat nenek, TS,71, yang mengambang di Kali Gisik, belakang rumahnya. Saat itu, tetangga korban, Tentrem Raharjo hendak menuju kali di sebelah utara kampung. Namun, dia dikejutkan dengan mayat yang tersangkut dipinggir sungai. Dia lantas memanggil warga sekitar. Setelah dicek, korban ternyata tetangganya.

“Dari keterangan warga, korban memang sudah lanjut usia dan sakit-sakitan. Dia juga tinggal bersama ketiga anaknya yang semuanya cacat mental. Kami sudah menghubungi anak lainnya yang sehat dan mau menerima kejadian ini. Korban diduga meninggal karena bunuh diri,” imbuh Kapolsek.

Tak hanya itu, kejadian bunuh diri juga terjadi di Dukuh Jembangan, Desa/Kecamatan Banyudono. Korban, WN, 50, nekat menegak obat rumput pada Senin (24/1) pagi. Salah satu tetangga korban mendapati WN muntah-muntah di depan rumah. Setelah mengetahui korban menegak obat rumput, warga lantas membawanya ke Klinik Mila Husada, Pengging, Banyudono.

Korban sempat menerima perawatan intensif. Nahas, pada Selasa (25/1) sekitar pukul 03.30 korban menunggal dunia. Aksi nekat korban ini sempat menggegerkan warga. Korban diduga nekat bunuh diri lantaran depresi penyakit yang dideritanya bertahun-tahun tidak kunjung sembuh.

“Korban memang sudah lama sakit. Jadi pihak keluarga sudah menerima dan langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat,” katanya. (radarsolo/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: