TP PKK Menggelar Kegiatan Donor Darah

TP PKK Menggelar Kegiatan Donor Darah

Radartasik, GARUT – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten GARUT bersama Palang Merah Indonesia (PMI) mengadakan donor darah di Gedung Islamic Center, Senin (30/5/2022).

Kegiatan dalam rangka Hari Perlindungan Anak Internasional itu untuk membantu mengatasi kebutuhan darah di Kabupaten Garut.

BACA JUGA: Proyek Drone dan Senjata Canggih Digarap Senyap Militer Iran

“Kita adakan kegiatan donor darah ini karena kebutuhan darah di Garut ini sangat tinggi dan sering terjadi kekurangan,” ujar Wakil Ketua TP PKK Garut dr Hj Hani Firdiani Budiman kepada wartawan, kemarin.

Hani menerangkan, kebutuhan darah di Kabupaten Garut per bulannya mencapai 2.000 labu. Paling banyak itu diperlukan oleh anak-anak penderita thalasemia.

“Anak-anak thalasemia di Garut itu menghabiskan sekitar 60-70 persen dari stok darah di PMI,” ujarnya.

Saat ini untuk mencukupi kebutuhan darah, PMI masih melakukan pengambilan dari wilayah lain. Hal itu karena stok darah di PMI ini tidak bisa mencukupi kebutuhan.

“Stok darah sedikit karena pendonornya kurang. Jadi kita bantu dengan kegiatan donor darah ini. Mudah-mudahan bisa tercukupi,” terangnya.

Dalam kegiatan ini, pihaknya menargetkan lebih dari 500 labu. Pihaknya menginginkan pengisian terhadap kekosongan stok darah PMI Kabupaten Garut di bulan Ramadan dan Syawal.

BACA JUGA: Proyek Drone dan Senjata Canggih Digarap Senyap Militer Iran

“Kami juga berharap dengan adanya kegiatan ini masyarakat Garut dapat melakukan donor darah secara rutin, dikarenakan selain sehat donor darah juga bisa menyelamatkan masyarakat lainnnya,” terangnya.

Wakil Bupati Garut juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Garut dr Helmi Budiman berterima kasih kepada penyelenggara serta masyarakat Garut yang telah bersedia mendonorkan darahnya.

“Saya berharap ini menjadi kegiatan yang rutin ya, dan terus-menerus ya. Artinya lebih sering dan lebih rutin itu ini kan tahunan, kalau yang ini kan mudah-mudahan bisa tiga bulanan atau dua bulanan karena memang masyarakat kita sangat butuh,” ucapnya.

Ia menerangkan, pada masa pandemi pihaknya merasa kesulitan melakukan kegiatan donor darah dikarenakan adanya pembatasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: