Proyek Drone dan Senjata Canggih Digarap Senyap Militer Iran
Radartasik, TEHERAN – Pemerintah Iran terus mengalami kemajuan di bidang desain, pengembangan dan produksi berbagai drone. Terkini Iran memamerkan proyek drone dan persenjataan canggih yang digarap secara senyap.
Hal ini terungkap setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memamerkan foto-foto pangkalan drone bawah tanah. Namun lokasinya dirahasiakan kepada publik.
Ada dua produk baru militer dipamerkan. Menurut informasi yang diumumkan, rudal tersebut memiliki jangkauan 200 kilometer dan kecepatannya saat mengenai target adalah 1000 kilometer per jam.
BACA JUGA:Terus Membuntuti Iran, AS dan Israel Bikin Konstelasi Timur Tengah Memanas
Rudal cruise Haidar merupakan rudal cruise Iran pertama yang dapat dibawa oleh drone. Produk kedua adalah Haider-2 yang merupakan drone kargo.
Keberadaan pangkalan drone yang berada di kedalaman ratusan meter di bawah tanah tersebut, selama ini dirahasiakan militer Iran.
Proyek pengadaan drone dan beragam persenjataan canggih tersebut dikerjakan secara senyap. Kemudian foto-foto pangkalan drone bawah tanah yang lokasinya dirahasiakan kepada publik, Senin 30 Mei 2022 dipamerkan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
BACA JUGA:Pentagon Sukses Lakukan Uji Coba Senjata Hipersonik
Unjuk kekuatan itu dilaporkan media pemerintah Iran di tengah ketegangan yang memanas di Kawasan Teluk.
Disway.id melansir dari kantor berita IRIB, beberapa jurnalis mendapat izin untuk meliput ratusan drone di pangkalan militer yang baru diresmikan oleh Kepala Staf Umum Militer Iran, Mayjend Mohammad Bagheri tersebut.
Sejalan dengan itu Amerika Serikat (AS dan Israel terus saja membuntuti pergerakan Pemerintah Iran. Mata-mata disebar untuk memantau pergerakan militer negeri yang berbatasan langsung dengan Azerbaijan (500 km), dan Armenia (35 km) di barat laut itu.
BACA JUGA:AS Tunda Pengiriman Senjata Howitzer ke Taiwan
Intervensi AS bersama sekutunya itu sampai menuding isu baru yang menambah panas konstelasi Timur Tengah.
AS dan Israel terus membuntuti pergerakan Pemerintah Iran. Tudingan AS dan Israel ini diawali dengan bukti yang belum bisa dipastikan kebenarannya, yakni tayangan televisi pemerintah Iran pada Sabtu 28 Mei 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: