Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Punya Strategi Peningkatan Protokol Kesehatan Pedagang Pasar Cikurubuk

Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Punya Strategi Peningkatan Protokol Kesehatan Pedagang Pasar Cikurubuk

Radartasik.com, TASIK — Pandemi Covid-19 membuat seseorang sadar akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satunya bentuknya bisa dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara keberlanjutan. 


Untuk itu, agar masyarakat lebih taat memakai prokes tersebut, Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat di pasar tradisional Cikurubuk, mulai dari Mei hingga Desember 2021.

Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat tersebut dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, yakni; Arip Rahman MTrKep, Tetik Nurhayati SKep Ns MKep, dan Asep Riyana SPd SKep Ners MAKes. Dengan fokusnya
melaksanakan Strategi Peningkatan Protokol Kesehatan Pedagang Pasar Cikurubuk Tasikmalaya.

Pemilihannya pengabdian kepada masyarakat di pasar tradisional tersebut, karena fungsinya sebagai tempat pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Otomatis area yang diperbolehkan pemerintah untuk tetap buka di masa pandemi Covid-19.  

Oleh karenanya pasar tradisional sebagai fasilitas publik, tidak luput dari perhatian pemerintah. Sebab  kegiatannya yang selalu dikunjungi ribuan orang setiap hari.

Sebagai langkah tindaklanjutnya, dalam mengendalikan penyebaran Covid-19 ataupun pasar jangan menjadi sebuah cluster Covid-19. Pemerintah mengeluarkan  KMK No. HK.01.07-MENKES-382-2020 yang dikeluarkan tanggal 19 Juni 2020.

Dengan adanya peraturan tersebut agar masyarakat ataupun pedagang di pasar tetap aman dalam melakukan aktivitas jual beli. Tentunya di dalam peraturan tersebut merinci berbagai macam protokol kesehatan.

Harapannya saat masyarakat ataupun pedagang pasar tradisional Cikurubuk taat melaksanakan prokes, tidak adanya penyebaran Covid-19. Manfaatnya tidak mengganggu roda kehidupan atau perekonomian masyarakat.

Perwakilan Tim Pengabdian kepada Masyarakat Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Arip Rahman MTrKep menyampaikan hasil kajiannya pada Desember 2020 terkait persepsi dan penerapan protokol kesehatan sesuai KMK No. HK.01.07-MENKES-382-2020. 

Hasilnya didapatkan bahwa pedagang pasar Cikurubuk sudah memahami kewaspadaan terkait kondisi pandemi Covid-19. Artinya beberapa protokol yang ditekankan pemerintah tidak ada kesulitan karena merupakan rutinitas sehari-hari.

Tetapi pedagang Cikurubuk masih perlu pendalaman dan peningkatan penerapan beberapa protokol kesehatan. Oleh karenanya pemerintah berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19 di masyarakat.

Untuk membantu pemerintah pencegahan penyebaran Covid-19, timnya pun terjun langsung untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di Pasar Cikurubuk. Karena  disinyalir berpotensi sebagai tempat transaksi penularan virus, karena  pasar tradisional terbesar di wilayah Priangan Timur.

"Berdasar permasalahan tersebut, kita melakukan pengabdian kepada masyarakat, untuk menyosialisasikan bahwa seluruh protokol kesehatan berdasar KMK No. HK.01.07-MENKES-382-2020 kepada  pedagang pasar Cikurubuk," katanya, Senin (17/1/2022).

"Karena sangat penting untuk dipahami dan diterapkan protokol kesehatan di lingkungan pasar tradisional. Oleh karena kita melakukan pengabdian kepada masyarakat selama kurun waktu 8 bulan, mulai dari Mei hingga Desember 2021," ujarnya menambahkan.

Di situ lah, tim pengabdiannya melakukan sosialisasi pada 200 pedagang pasar Cikurubuk secara door to door.

Target pertama adalah melakukan sosialisasi tanda dan gejala penderita Covid-19 dengan menggunakan media leaflet atau selebaran dalam menyampaikan informasi tersebut.

Pihak pun menginformasikan tanda dan gejala terkena Covid-19, seperti; tidak hanya hilang penciuman dan sensasi rasa saja, tapi diawali terlebih dahulu dengan demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan/atau sesak napas.

"Dalam kondisi tersebut kita menyarankan pedagang tetap di rumah saja. Kemudian harus memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, tidak perlu memaksakan datang ke pasar," katanya.

Lalu usahanya melalui peningkatan penggunaan masker  yang merupakan target kedua. Untuk itu, tim menekankan bahwa pedagang saat perjalanan dan selama bekerja diupayakan selalu menggunakan masker dengan benar dan meminimalkan menyentuh area wajah.

"Tim menyampaikan melalui demonstrasi dan membagikan masker," ujarnya.

Jika terpaksa akan menyentuh area wajah pastikan tangan bersih. Maka peningkatan keempat tim pun mendemonstrasikan cara cuci tangan baik dan benar.

"Kita menyampaikan kebiasaan cuci tangan penting pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer," katanya.

"Untuk memudahkan praktik tim membagikan hand sanitizer kepada seluruh responden. Selain itu, juga mendukung perbaikan alat-alat cuci tangan yang rusak terutama keran-keran alat cuci tangan di beberapa titik,"

Target keempat, yakni peningkatan daya tahan tubuh, sehingga menghindari risiko penyakit. Pihaknya pun meminta pedagang pasar Cikurubuk untuk menekankan asupan gizi seimbang dan istirahat yang cukup.

"Semua itu merupakan hal yang sangat penting di era pandemi Covid-19," ujarnya.

Lalu agar kekebelan tubuh bertambah, tim pun membagikan minuman dan suplemen peningkatan imun tubuh.

Dilanjutkan, seiring dengan ditemukannya vaksin dan adanya imbauan pemerintah untuk melakukan vaksinasi.

"Tim pun memotivasi pedagang untuk melakukan vaksinasi dengan tuntas," katanya.

Adapun bagi pengelola Pasar Cikurubuk, pihaknya juga mendukung proses penyemprotan desinfeksi, screening pengunjung dan imbauan penerapan protokol kesehatan.

" Untuk itu, kita pun memberikan bantuan alat semprot desinfeksi, cairan desinfektan, thermo gun dan pemasangan spanduk imbauan poin-poin protokol kesehatan sebagaimana yang tercantum di KMK No. HK.01.07-MENKES-382-2020," ujarnya.

Dengan adanya pengabdian kepada masyarakat melalui sosialisasi kepada pedagang pasar Cikurubuk menunjukkan adanya peningkatan pemahaman tentang protokol kesehatan. Itu mulai dari harus diterapkan penggunaan masker yang benar, cara cuci tangan yang baik.

"Hasilnya Desember 2021, lebih dari separuh pedagang sudah tuntas melaksanakan vaksinasi dan efektif ketika pedagang menggunakan masker dan cuci tangan, seiring dengan menurunnya trend Covid-19," katanya.

Selanjutnya juga, tim pengabdian pun selai adanya penurunan juga, belum mendapatkan laporan adanya pedagang yang terkonfirmasi positif Covid, apalagi munculnya cluster Covid-19 pasar Cikurubuk.

"Berarti pasar Cikurubuk adalah pasar yang aman untuk dikunjungi. Tetapi harus waspada menjalankan protokol kesehatan walaupun trend angka kejadian Covid-19 semakin menurun," ujarnya. (riz)



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: