AS Bantah Berperan Dalam Pemberontakan Kazakhstan

AS Bantah Berperan Dalam Pemberontakan Kazakhstan

Radartasik.com, Juru bicara Presiden Joe Biden telah membantah bahwa pemerintah AS berada di balik protes kekerasan yang telah mengguncang Kazakhstan minggu ini, mengklaim bahwa "orang Rusia" yang tidak disebutkan namanya telah salah menuduh Washington memicu keributan.

Gedung Putih sedang memantau protes di Kazakhstan dan mendukung seruan untuk tenang, bagi pengunjuk rasa untuk mengekspresikan diri mereka secara damai dan bagi pihak berwenang untuk menahan diri," kata  Jen Psaki kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).

    Jen Psaki menambahkan: “Ada beberapa klaim gila dari Rusia tentang AS berada di balik ini, jadi izinkan saya menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan bahwa itu benar-benar salah dan jelas merupakan bagian dari pedoman disinformasi standar Rusia.”

Psaki tidak merinci siapa di Rusia yang menuduh peran Amerika dalam kerusuhan Kazakhstan. Sedangkan Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa mereka memantau dengan cermat dan menyerukan solusi damai.

Kremlin telah memperingatkan terhadap campur tangan asing dalam konflik dan mengatakan Kazakhstan dapat menangani masalahnya sendiri. Tak satu pun dari pernyataan itu menyebutkan AS.

Namun, Rabu malam, Presiden Kazakh, Kassym-Jomart Tokayev telah meminta Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia untuk membantu menstabilkan situasi, dengan mengatakan bahwa "teroris terlatih asing" menyerbu fasilitas strategis. Pemerintahnya mengumumkan keadaan darurat nasional.

Protes itu terjadi karena melonjaknya harga bahan bakar gas cair dimulai pada hari Minggu (2/1/2022) dan meningkat dengan demonstran membakar mobil polisi, menyerbu gedung-gedung pemerintah, membakar istana presiden, dan merebut bandara internasional di Almaty, yang sejak itu telah direbut kembali oleh pemerintah.

Tokayev telah bersumpah akan memberikan tanggapan yang keras atas tindakan para demonstran.

Situasi itu muncul menjelang pembicaraan AS-Rusia minggu depan. Ketika ditanya tentang pembicaraan tersebut, Psaki menuduh Moskow menciptakan ancaman keamanan Eropa yang telah menimbulkan kekhawatiran.

Status Ukraina seharusnya menjadi fokus pembicaraan, dan Psaki mengatakan AS akan terus memberikan bantuan pertahanan ke Kiev.

Sementara itu Presiden Vladimir Putin sedang mencari pakta keamanan dengan blok NATO yang dipimpin AS, ia secara khusus menjamin tidak ada ekspansi lebih lanjut ke timur menurut laporan Russian Today. (sal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: