Pemkot Tasikmalaya Siapkan SPAM untuk Penuhi Kebutuhan Air Minum Masyarakat

Pemkot Tasikmalaya Siapkan SPAM untuk Penuhi Kebutuhan  Air Minum Masyarakat

radartasik.com, TAWANG - Standar kelayakan air bersih yang dibutuhkan setiap orang dalam satu hari, mencapai sekitar 45 sampai dengan 60 liter.


Hal itu merupakan kebutuhan mendasar setiap individu untuk beraktivitas dan konsumsi dalam bentuk air minum atau lainnya.

Sebagai upaya memenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintah Kota Tasikmalaya sejak Tahun 2013 merealisasikan pembangunan infrastruktur guna memberikan pelayanan air bersih masyarakat yang layak untuk dikonsumsi dan digunakan aktivitas sehari-hari.

Melalui Seksi Penyediaan Air Minum (SPAM), Bidang Permukiman pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya sampai Tahun 2020 lalu, sambungan pipa yang menyalurkan air bersih, tidak kurang sudah terpasang dan menyambung ke 2.773 rumah penduduk.

“Bagi masyarakat yang bisa dijangkau PDAM, mungkin sudah terlayani kebutuhan air bersihnya. Lain hal dengan warga yang berada di penjuru kota atau daerah dengan dataran tinggi, tentu memerlukan air bersih dan kita berupaya terus menyediakan sarana infrastruktur dalam memenuhi kebutuhan tersebut,” papar Kepala Dinas PUTR Kota Tasikmalaya H Dudi Mulyadi ST MSi.

Menurut dia, dalam menyediakan air bersih dilaksanakan dinas melalui peningkatan sarana dan prasarana termasuk pendirian SPAM baru.

Mayoritasnya didanai Dana Alokasi Khusus (DAK), yang sekarang sudah optimal direalisasikan dan dimanfaatkan warga di titik-titik yang krisis akan air bersih.

“Alhamdulillah meski pun terdampak refocusing, tahun ini melalui Seksi Penyediaan Air Minum kami mendirikan 29 titik sumur bor dan infrastruktur penunjangnya, tersebar di Tawang, Tamansari, Purbaratu, Mangkubumi dan Kawalu,” tuturnya.

Melalui pendirian akses air minum masyarakat di 29 titik itu, kata Dudi, tidak kurang dari 459 rumah penduduk mendapatkan distribusi air dari pembangunan sarana yang direalisasikan pemerintah.

Ia berharap hal tersebut bisa bermanfaat untuk menunjang aktivitas masyarakat akan kebutuhan air bersih.

“Terutama di daerah yang krisis air bersih ketika memasuki musim kemarau. Jangankan di saat kemarau ketersediaan air bersih pada umumnya berkurang, musim penghujan pun ada saja daerah yang masih kekurangan air bersih, maka kami terus merealisasikan pendirian sarana prasarana termasuk meningkatkan sarana yang sudah dimiliki masyarakat agar cakupan manfaatnya lebih luas dan lebih repreA­sentatif,” papar mantan KeA­pala Dinas Lingkungan Hidup itu. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: