Polandia Siap Membangun Pangkalan NATO
Radartasik, Warsawa siap untuk membangun instalasi militer permanen untuk menampung "unit infanteri ringan" dari NATO menurut Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, ia mendesak pembangunan militer NATO lebih lanjut di Eropa Timur di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Pangkalan sekutu permanen harus dibangun di negara-negara sayap timur NATO. Polandia siap membangun pangkalan seperti itu yang akan disediakan untuk penempatan permanen unit infanteri ringan,” katanya kepada forum Strategic Ark di Warsawa.
Morawiecki menjelaskan penumpukan militer NATO adalah satu-satunya cara untuk "mencegah" Rusia, dan menyerukan untuk meningkatkan bantuan militer untuk Ukraina.
Warsawa telah menjadi salah satu pemasok tempur paling aktif ke Kiev dalam konflik yang sedang berlangsung, mereka mengirimkan tank-tank tua buatan Soviet dan perangkat keras lainnya untuk pasukan Ukraina.
“Rusia hanya dapat dihalangi oleh persatuan dan kemampuan militer kami serta sanksi keras, bukan melalui panggilan telepon dan percakapan dengan Putin tetapi dengan bantuan militer ke Ukraina dan memperkuat sayap timur NATO,” tegas Morawiecki dikutip dari Russian Today.
BACA JUGA:Polandia Umumkan Latihan Militer Besar Besaran
PM Polandia juga berjanji untuk memberikan dukungan militer ke Swedia dan Finlandia jika mereka diserang selama proses keanggotaan NATO mereka.
“Saya ingin dengan jelas mengatakan bahwa jika terjadi serangan terhadap Swedia atau Finlandia selama proses aksesi mereka ke NATO, Polandia akan membantu mereka,” tutur Morawiecki.
Morawiecki memperkuat pernyataan yang dibuat awal bulan ini oleh mitranya dari Inggris, Boris Johnson, yang berjanji untuk datang membantu calon anggota NATO yang baru juga.
"Apa yang kami katakan dengan tegas adalah jika terjadi bencana atau jika terjadi serangan terhadap Swedia, maka Inggris akan datang membantu Swedia dengan apa pun yang diminta Swedia," ujar Johnson.
Kedua negara Nordik mengajukan tawaran keanggotaan resmi pada hari Rabu, tetapi mereka telah menghadapi tentangan keras dari Ankara.
Turki yang merupakan negara besar NATO, mengklaim bahwa Swedia dan Finlandia sama-sama menampung orang-orang yang dianggap teroris, yaitu anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mencap negara-negara tersebut sebagai “penginapan” bagi teroris.
Perluasan NATO dan pembentukan aliansi di Eropa Timur dihidupkan kembali setelah serangan Rusia di Ukraina, yang diluncurkan pada akhir Februari.
Selain Polandia, anggota paling timur lainnya dari blok tersebut juga sedang mengupayakan peningkatan kehadiran militer dari blok pimpinan AS. Yaitu, Latvia, Lituania dan Estonia dilaporkan mendorong pembentukan pasukan berukuran divisi sekitar 20.000 tentara. Pasukan akan siaga dan siap untuk ditempatkan di negara mana pun jika ada ancaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today