Emak-emak Kreatif, Kumpulkan dan Olah Sampah Tetangga Jadi Uang

Emak-emak Kreatif, Kumpulkan dan Olah Sampah Tetangga Jadi Uang

Radartasik.com, BOGOR — Persoalan limbah plastik telah menjadi permasalahan serius bagi banyak daerah di Indonesia. Selain banyak berserakan dimana-mana, sampah plastik juga susah terurai. Setidaknya, dibutuhkan waktu selama 500 hingga 1.000 tahun, untuk terjadinya penguraian sampah plastik.

Kondisi itulah yang ikut membuat Deri Yanita prihatin. Ibu rumah tangga di Kampung Ciletuh Girang, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor itu mencoba berusaha mengurangi sampah plastik. Ia memanfaatkan limbah plastik. Mengubahnya menjadi bunga hiasan.

 “Saya prihatin dengan sampah plastik yang terus menumpuk. Akhirnya saya punya ide membuat bunga dari bahan limbah plastik ini,” katanya kepada Radar Bogor Senin (07/12/2021).

Saat ditemui, ibu dua anak itu nampak cekatan membuat hiasan bunga. Jemarinya telaten. Memotong limbah plastik. Lalu merangkai satu persatu potongan limbah plastik menjadi sebuah bunga.

Kemahiran ini, ia dapat dari belajar otodidak. Yanita mencari referensi tutorial dari platform YouTube mengenai pembuatan bunga hias. “Dari situlah bunga hias yang berbahan limbah plastik tercipta,” paparnya.

Untuk limbah plastik sendiri, Yanita mengumpulkan dari para tetangganya. Setiap hari ia mengumpulkan limbah plastik agar bisa mengurangi limbah plastik yang dibuang.

“Saya mulai dari febuari 2021. Saya keliling ke tetangga minta plastik,” paparnya.

Dari hasil keuletan tangannya ini, Yanita tidak saja mampu mengurangi limbah plastik di kampungnya. Ia juga mampu meraup rupiah.

Yanita berhasil memasarkan bunga dari limbah plastik itu ke wilayah Bogor dan sukabumi melalu media sosialnya. Rupiah yang diraup pun terbilang fantastis. Harga jual bunga karyanya ini dibandrol dari Rp10.000 hingga Rp200.000. Tergantung ukuran dan tingkat kesulitan.

Untuk hasil karya limbah plastik karyanya pun beragam. Diantaranya. bunga hias aglonema; bentuk bunga mawar, sakura. Selain bunga dari limbah plastik, Yanita pun akan mengolah limbah sampah lainnya, yakni membuat pot dari limbah botol plastik.

Yanita berharap bisnis bunga hias tersebut menjadi salah satu solusi mengurangi limbah sampah. Juga mampu mengajak warga lain untuk terjun dalam menyulap limbah plastik jadi rupiah ini.

“Saya juga akan berikan pelatihan kepada masyarakat sekitar agar bisnis bunga hias tetap berkembang dan memberikan pemahaman bahwa limbah bisa menghasilkan uang,” tandasnya.(all)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: