Besok, Buku Kado Ultah Kota Tasik Diluncurkan, Isinya Pemikiran 30 Penulis
Reporter:
ocean|
Sabtu 16-10-2021,18:30 WIB
Radartasik.com, KOTA TASIK — Minggu (17/10/2021), Kota Tasikmalaya bertambah usianya menjadi 20 tahun. Hingar bingar perayaan ditiadakan karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
Namun, para tokoh masyarakat Kota Tasikmalaya tidak diam saja. Besok siang, mereka akan meluncurkan sebuah buku berjudul Kota Tasik dalam Ragam Perspektif di Ball Room Asia Plaza.
Editor buku tersebut Asep M Tamam mengatakan gagasan atau ide membuat bukuiIni adalah spontanitas yang muncul di awal September dari seorang H Yusran Arifin.
”Dia mungkin tak berdaya mewujudkan gagasan menjadi sebuah karya. Tapi tetap yang paling mahal adalah gagasan menghadirkan buku ini,” katanya kepada radartasik.com, Sabtu (16/10/2021) yang dihubungi melalui ponselnya.
”Maka Kang Yusran menghubungi beberapa orang penulis Tasik untuk ngaliwet di suatu tempat. Kemudian yang hadir adalah saya, Kang Iwok Abqori, sareng Kang Asep Sufyan Ramadi,” sambungnya.
Gagasan Yusran ini, terang Adia, mungkin menganggap bahwa sementara yang biasa ditampilkan di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tasikmalaya itu pertunjukan seni, pagelaran budaya dan lain-lain.
”Kegiatan itu baik dan mulia. Tapi, dia berpikir bagaimana bisa menghadirkan sesuatu yang tak harus gebyar secara melibatkan orang tapi memiliki gebyar nilai,” terangnya.
Akhirnya, muncul gagasan menulis buku. Kebetulan dirinya baru beres mengedit buku tentang Kiai Cipasung dengan melibatkan 20 dosen.
”Saur abdi teh sakalian weh. Akhirnya, Kang Yusran naros saha wae anu dilebetkeun. Kebetulan abdi kenal ke beberapa penulis Tasik jadi abdi pasihkeun we 15 nomor ponsel ke Kang Yusran,” bebernya.
Oleh Yusran, tambah dia, para penulis itu dimintai tulisannya. Nah, saat dirinya mulai mengedit tulisan-tulisan itu ingat ke siapa lagi yang harus dihubungi.
”Akhirnya sampai ada 30 penulis dan tak lama prosesnya. Tak sampai dua minggu hingga tuntas editing. Luar biasa cepatnya dan luar biasanya respons dari para penulis memberikan tulisannya walaupun tak dibayar,” tambahnya.
Pembuatan buku ini mandiri kecuali ada beberapa yang mau ngasih tapi tak ditampilkan.
Buku ini dari pergelaran seni dan budaya menjadi pergelaran pemikiran. Intinya pergelaran pemikiran di Ultah Ke-20 Kota Tasik.
”Jadi, ini sesuatu yang belum ada di Indonesia mungkin. Jadi, kado ulang tahun berbentuk pemikiran 30 tokoh penulis di Kota Tasik,” jelasnya.
Asep menjelaskan isi buku ini awalnya diharapkan banyak kritik di dalamnya. Tetapi, isinya malah minim kritik dan lebih memberi arah ke depan Kota Tasik dalam berbagai dimensi dan berbagai perpekstif.
”Kalu dibaca satu-satu, penulis ini menulis benar-benar dari berbagai perspektif,” tukasnya.
Informasi yang radartasik.com himpun, buku tersebut ditulis 30 penulis terdiri dari 322 halaman. Buku ini benar-benar multidimensional. Semua hal tentang kota Tasik terbahas.
Mulai dari dunia pendidikan yang ditulis Nizar Machyuzaar Eugen, Ilam Maolani, Inda Hindasah dan Alfin. Kemudian sejarah oleh Muhajir Salam, Iwan R Jayasetiawan Neo dan Adi Hasriadi.
Ekonomi oleh Edy Suroso dan Asep Chahyanto (sebelum meninggal dunia). Kesehatan (Asep Sufyan). Sosial politik (Yusuf Abdullah, Dadan Alisundana, Maulana Janah dan Mang Eper). Gender (Hotum Hotimah).
Seni dan budaya (Nazarudin Azhar, Bode Riswandi, Irvan Mulyadie dan Yusran Arifin). Pertanian (Dedi Sufyadi). Olahraga (Irvan Chris). Pariwisata dan kuliner (Iwoq Abqory dan Rino Sundawa Putra).
Ruang publik oleh Hendrihendarsah. Tangan kreatif (Bambang Arifianto). Aktivis dan pemuda (Taufik Rahman). Komunitas (Vudu Abdul Rahman). Mahasiswa (Wafa Amrillah dan Suminar Wili). Nafas religiusitas (Asep M Tamam).
Buku ini bukan sekadar kado terindah Kota Tasik yang berulang tahun ke-20 pada 17 Oktober 2021. Buku ini menjadi karya abadi yang tidak dibatasi waktu. Data tentang Kota Tasik sangat lengkap di buku ini. (rezza rizaldi / radartasik.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: