Kredit Kecil dan Menengah BRI Bertumbuh, Dorong Ekonomi Lebih Bergairah

Kredit Kecil dan Menengah BRI Bertumbuh, Dorong Ekonomi Lebih Bergairah

Radartasik, JAKARTA – Penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, khususnya untuk segmen kecil dan menengah mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal itu dinilai akan mendorong geliat ekonomi semakin bergairah pada tahun pemulihan 2022.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto memaparkan pada triwulan I/2022 perseroan sudah berhasil menyalurkan kredit di segmen kecil dan menengah sebesar Rp 21,3 triliun kepada 46.306 nasabah. Pada kurun waktu yang sama tahun 2021 nilainya mencapai Rp 16,5 triliun dan disalurkan kepada 33.269 nasabah.

Menurutnya, capaian pada awal 2022 sudah menunjukkan kembali ke masa sebelum pandemi Covid-19 melanda. Sedangkan pada kuartal I/2020, dimana pada tahun tersebut ekonomi benar-benar didera pandemi, penyaluran kredit di segmen serupa hanya sekitar Rp 13,1 triliun dengan 23.581 nasabah.

BACA JUGA:Lakukan Pungli di Objek Wisata, 8 Pelaku Diamankan Polisi, Salah Satunya Ketua Karang Taruna

”Nah ini, tentunya akan ber-impact bahwa perekonomian di daerah maupun kota itu akan kembali bergairah. Dan, kita akan melihat bahwa ini pergerakannya akan lebih cepat lagi. Karena kita lihat, faktanya di lapangan saat ini usaha kecil dan menengah sudah mulai bangkit. Jauh, bahkan lebih baik dibandingkan masa-masa awal pandemi kemarin,” kata Amam dalam acara Money Talks CNBC Indonesia, Rabu (20/4/2022).

Perseroan pun semakin optimistis ekonomi kian bergairah lantaran mayoritas kredit diserap oleh sektor-sektor produktif. Selain itu, permintaan kredit meningkat tidak hanya di kota besar tapi juga di daerah-daerah.

BACA JUGA:Drama Penalti Selamatkan Genoa dari Degradasi, Juventus Kalah di Menit Akhir

Sektor-sektor yang berhubungan dengan kebutuhan pokok seperti perdagangan mendominasi penyaluran kredit BRI di segmen kecil dan menengah ini yang persentasenya mencapai 61%. Kemudian disusul sektor pertanian sampai dengan 12%. Adapun sektor padat karya industri perumahan serapannya mencapai 7% dari total portofolio yang perseroan salurkan selama periode triwulan I/2022.

Di sisi lain, daya tahan nasabah pinjaman di segmen kecil dan menengah kian menguat pada tahun pemulihan ekonomi 2022. Dia menyebut puncak masa sulit akibat krisis ekonomi terjadi pada Desember 2020. Saat itu sekitar 47,38% portofolio kredit di segmen bisnis kecil dan menengah BRI harus direstrukturisasi. 

BACA JUGA:Hingga Tengah Malam, 36 Ribu Kendaraan Telah Melintasi Jalur Gentong Menuju Bandung-Jakarta

”Angka ini juga sudah mulai turun, terus turun drastis, sekarang tinggal 36,19%. Nah ini juga menarik bahwa pada Triwulan I/2022 saja itu ada 7.000 lebih nasabah kami yang sudah kembali pulih usahanya. Dan, kembali mereka menunjukkan kemampuan membayar kredit yang telah menjadi kewajiban mereka, sesuai dengan bunga yang kita miliki,” tuturnya. 

Menurut Amam, capaian positif tersebut tak terlepas dari peran pemerintah yang langkah strategisnya tepat dalam menghadapi pandemi. Seperti stimulus ekonomi pemerintah terhadap pelaku UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga kebijakan relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan keringanan bagi industri keuangan dan perbankan di masa pandemi.

BACA JUGA:H Nanang Sudarna, Ayahanda H Budi Budiman, Mantan Wali Kota Tasikmalaya Meninggal Dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: