Pendaftaran Beasiswa Santri Dibuka, Ini Kisah Wildani Hefni: Santri Desa yang Raih Gelar Doktor di Usia Muda
Kisah Wildani Hefni, santri desa yang raih gelar doktor dan menjadi dekan di usia muda.-Kemenag-
Perjuangan Menempuh Pendidikan Tinggi
Selama menjalani perkuliahan, Wildani hidup dengan penuh kesederhanaan di asrama Pondok Pesantren Darun Najah Jrakah, Semarang.
Dana beasiswa PBSB yang ia terima, sekitar Rp900 ribu per bulan, dikelola dengan cermat. Sebagian besar digunakan untuk kebutuhan pokok dan sebagian lainnya ia sisihkan untuk membeli buku.
Selain itu, ia aktif menulis opini di media massa nasional dan regional untuk menambah penghasilan sekaligus menyalurkan gagasan.
Sebagai mahasiswa, Wildani mencatatkan berbagai prestasi gemilang. Dia meraih penghargaan dari Kementerian Agama sebagai santri mahasiswa produktif, mempertahankan IPK 4.0 selama tujuh semester berturut-turut dan menjuarai berbagai lomba debat ilmiah Bahasa Arab di tingkat nasional.
Tak hanya itu, ia terpilih sebagai mahasiswa terbaik se-Jawa Tengah oleh BTN pada tahun 2012 dan meraih Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Institut Pertanian Bogor di tahun yang sama.
Lulus dari S1 pada 2013 dengan predikat terbaik dan IPK 3,98, Wildani melanjutkan jenjang Magister di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kembali dengan dukungan beasiswa Kementerian Agama. Dia kembali menorehkan prestasi sebagai lulusan terbaik.
BACA JUGA: Buruan Klaim Saldo DANA Gratis Gak Perlu Install Aplikasi! Begini Cara Mendapatkannya Tanpa Aplikasi
Menapaki Jalur Doktoral dan Karier Internasional
Komitmen Wildani pada dunia akademik tidak berhenti di jenjang Magister. Pada tahun 2017, ia memulai program doktoral di kampus yang sama.
Di tengah perjalanan tersebut, ia menerima beasiswa dari pemerintah Australia melalui kerja sama ANU dan Kementerian Agama untuk menjalani studi PhD di Department of Political and Social Change, Australian National University (ANU), Canberra.
Pada usia 29 tahun, Wildani resmi menyandang gelar doktor dengan predikat cumlaude dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kini, ia menjabat sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember untuk periode 2023–2027.
Menurut Wildani, PBSB adalah program beasiswa yang tidak hanya prestisius tetapi juga menjadi strategi cerdas dalam memberdayakan santri dan institusi pesantren.
Dia merasa bahwa negara benar-benar hadir dan peduli terhadap pengembangan sumber daya manusia dari kalangan pesantren.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: