Polres Pangandaran Gercep Tangani Laporan Perundungan di Sekolah

Polres Pangandaran Gercep Tangani Laporan Perundungan di Sekolah

Polres Pangandaran bergerak cepat menangani laporan perundungan di sekolah.-Ilustrasi/Polres Pangandaran-

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Kepolisian Resor Pangandaran gerak cepat menangani laporan dugaan perundungan di sekolah.

Peristiwa bulying terjadi di lingkungan SDN 1 Panyutran Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Sabtu 9 Agustus 2025 sore.

Dikutip dari laman Polres Pangandaran bahwa korban adalah siswa kelas 1 SMP. Korban diduga mengalami kekerasan fisik dari teman sebayanya di area sekolah dasar.

Aksi tersebut terekam dalam video singkat. Rekaman kemudian beredar di media sosial.

BACA JUGA: Bantah Dugaan Pungli, Operasional SMAN 3 Tasikmalaya Tetap Berjalan Walaupun Kepsek Dinonaktifkan

BACA JUGA: Pramuka Kota Tasikmalaya Diharapkan Jadi Contoh Nasional, Wali Kota Janji Perkuat Peran Pembinaan Pemuda

Orang tua korban bernama Umar. Dia baru mengetahui kejadian ini dari warga bernama Eni. Eni bersama korban memperlihatkan rekaman video di ponselnya. Umar melapor ke kepolisian karena merasa keberatan atas perlakuan tersebut.

Kapolres Pangandaran AKBP Dr Andri Kurniawan melalui Kasi Humas Polres Pangandaran Aiptu Yusdiana menyampaikan laporan sudah diterima. Pihak kepolisian langsung memprosesnya sesuai prosedur hukum.

Aiptu Yusdiana menjelaskan setelah laporan masuk, polisi segera memeriksa saksi-saksi. Mereka sudah mengamankan barang bukti. Kemudian melakukan penyelidikan terhadap terduga pelaku.

Kasus ini diproses berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Anak. Identitas terlapor masih dalam penyelidikan.

BACA JUGA: Jejak Karir Benjamin Sesko: Anggota Trisula Baru Manchester United

BACA JUGA: Dinas Perizinan Diminta Tindak 47 Minimarket Ilegal di Kabupaten Tasikmalaya

Polres Pangandaran menegaskan komitmen untuk memberikan perlindungan hukum kepada anak. Namun kini fokus mencegah perundungan di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Polisi mengimbau kepada orang tua siswa dan pihak sekolah meningkatkan pengawasan. Langkah ini diharapkan mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait