Pesantren Ramah Anak Resmi Diluncurkan di Kota Tasikmalaya, Fokus pada Pencegahan Kekerasan

Pesantren Ramah Anak Resmi Diluncurkan di Kota Tasikmalaya, Fokus pada Pencegahan Kekerasan

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan saat menghadiri peluncuran Pesantren Ramah Anak di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Gandok, Kamis 16 Oktober 2025. istimewa for radartasik.com--

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kota TASIKMALAYA meluncurkan program Pesantren Ramah Anak di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Gandok, Kamis 16 Oktober 2025. 

Program ini menjadi langkah strategis untuk mencegah kekerasan dan praktik perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan berbasis pesantren.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, mengatakan peluncuran ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan Kota Layak Anak, sekaligus memperkuat nilai-nilai pendidikan yang aman, inklusif, dan berkeadaban di pesantren.

“Program ini bukan hanya seremoni, tetapi gerakan moral bersama agar pesantren menjadi tempat anak-anak belajar dengan bahagia, tumbuh percaya diri, dan aman dari segala bentuk kekerasan maupun perundungan,” ujar Viman.

BACA JUGA:22 Bidang Studi PPG Calon Guru 2025 Resmi Ditetapkan, Cek Daftar Selengkapnya!

Pondok Pesantren Miftahul Ulum Gandok ditetapkan sebagai pilot project Pesantren Ramah Anak di Kota Tasikmalaya. 

Melalui program ini, pemerintah mendorong seluruh pesantren untuk menerapkan konsep Zero Bullying, dengan membangun sistem pencegahan, pengawasan, dan edukasi karakter yang lebih kuat.

Menurut Viman, kekerasan di lembaga pendidikan, termasuk pesantren, dapat meninggalkan dampak psikologis mendalam bagi anak. 

Karena itu, pemerintah berupaya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

BACA JUGA:Wabup Tasikmalaya Perjuangkan Revitalisasi Sekolah Rusak ke Kemendikdasmen, Hasilnya?

Selain program Pesantren Ramah Anak, Pemkot Tasikmalaya juga telah menjalankan sejumlah inisiatif perlindungan anak seperti Puspaga (Pusat Pembelajaran Keluarga), PATBM (perlindungan anak Terpadu Berbasis Masyarakat), Rumah Singgah Anak, dan PAUD Holistik Integratif.

Viman menambahkan, peluncuran program ini bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2025 dan Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya, yang sama-sama mengusung semangat Bakti Santri untuk Negeri dan Tasik Santun.

“Pesantren Ramah Anak dengan Zero Bullying ini merupakan bentuk nyata semangat Tasik Santun. Kami ingin memastikan bahwa lembaga pendidikan di Kota Tasikmalaya tidak hanya melahirkan santri yang cerdas secara ilmu, tetapi juga kuat secara moral dan berjiwa lembut,” kata Viman.

Dengan sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat, diharapkan Kota Tasikmalaya mampu menjadi contoh nasional dalam membangun sistem pendidikan agama yang berkeadilan dan berpihak pada perlindungan anak.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait