Putus Rantai Penularan Tuberkulosis, Dinkes Kota Tasikmalaya Gencarkan Edukasi

Putus Rantai Penularan Tuberkulosis, Dinkes Kota Tasikmalaya Gencarkan Edukasi

Tim Dinkes Kota Tasikmalaya saat melakukan Edukasi Sosialisasi dan Edukasi Masif melalui Kick-Off Kampanye TOSS TB di area CFD Cilembang, Minggu 9 November 2025. istimewa for radartasik.com --

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COMDinas Kesehatan (Dinkes) Kota TASIKMALAYA melakukan Gebyar Edukasi Sosialisasi dan Edukasi Masif melalui Kick-Off Kampanye Temukan, Obati, Sampai Sembuh (TOSS) Tuberkulosis (TB) di area Car Free Day (CFD) Cilembang, Minggu 9 November 2025.

Kepala Dinkes Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra Hendriana MM, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen nasional dalam penanggulangan TB, khususnya di delapan provinsi dengan kasus tinggi, termasuk Jawa Barat yang kini menempati peringkat kedua secara nasional.

“Kota Tasikmalaya ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan ini secara gebyar dan serempak bersama kabupaten/kota lain di Jawa Barat,” ujar dr Asep.

Ia menegaskan, kampanye TOSS TB bertujuan mengajak masyarakat untuk aktif menemukan, mengobati, dan memastikan pasien TB sembuh total.

BACA JUGA:Persib Hanya Butuh 1 Poin Lagi, JC Tetap Waspada! Ini Jadwal Lawan Lion City Sailors dan Bangkok United

“Kasus TB harus kita temukan, diskrining, dan deteksi dini. Bila sudah ketemu, diobati sampai sembuh melalui pengobatan jangka panjang selama enam bulan,” jelasnya.

Menurut data Dinkes Kota Tasikmalaya, terdapat sekitar 2.600 warga positif TB, dengan 40 persen di antaranya balita.

Kondisi ini menjadi fokus utama pemerintah daerah melalui program investigasi kontak untuk memutus rantai penularan.

“Penularannya mirip dengan Covid-19, yaitu melalui percikan dahak saat batuk atau bersin. Karena itu, banyak balita tertular dari anggota keluarga yang sudah terinfeksi,” kata dr Asep.

BACA JUGA:SUV Petualang Ikonik Siap Taklukkan Pasar Indonesia, Dibuka Pre-Booking JETOUR T2 T2 di GJAW 2025

Ia menambahkan, pengobatan TB di Kota Tasikmalaya tersedia gratis di seluruh puskesmas, termasuk pemeriksaan dahak dan skrining awal. 

“Program ini bagian dari prioritas nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, dan kami mendukung sepenuhnya,” ucapnya.

dr Asep juga mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap TB sebagai penyakit keturunan atau mistis. 

“TB adalah infeksi bakteri yang bisa disembuhkan. Bila ada gejala batuk lebih dari dua minggu, segera periksa ke puskesmas,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait