Fenomena Baru di Tasikmalaya, Anak Dijadikan Jaminan Pinjol: Wajah Buram Ekonomi Digital
Dinas PPKBP3A buka rapat koordinasi tentang hasil evaluasi penilaian Kota Layak Anak. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Fenomena mencengangkan terjadi di Kota TASIKMALAYA. Seorang anak berusia 15 tahun dilaporkan dijadikan jaminan pinjaman online (pinjol) oleh orang tuanya sendiri.
Kasus ini menguak sisi gelap ekonomi digital yang kini merambah ke ranah keluarga dan anak-anak.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kota Tasikmalaya, Imin Muhaemin, membenarkan laporan tersebut.
Menurutnya, tindakan itu termasuk kategori eksploitasi anak.
BACA JUGA:Persib Bandung Bawa Misi Besar Saat Kontra Selangor: Menaikkan Peringkat Liga Indonesia di AFC
“Teman-teman KPAD melaporkan kasus pinjol dengan anak dijadikan jaminan. Kasus ini sudah kami teruskan ke OJK,” ungkap Imin usai Rapat Evaluasi Penilaian Kota Layak Anak di Gedung Galih Pawestri, Kecamatan Tawang, Kamis 6 November 2025.
Imin menyebut fenomena ini menjadi wajah baru eksploitasi anak di era digital.
Jika dulu kekerasan terhadap anak identik dengan fisik dan tenaga kerja, kini justru bermetamorfosis dalam bentuk transaksi daring.
“Eksploitasi anak kini bisa muncul lewat praktik ekonomi digital. Ini peringatan bagi kita semua,” katanya.
BACA JUGA:Dua Pemain Persib Bandung Masuk Daftar 30 Nama Pemain Timnas U-23 untuk SEA Games 2025
Kasus anak dijadikan jaminan pinjol ini membuka mata banyak pihak bahwa tekanan ekonomi dan kemudahan akses pinjaman daring bisa memicu keputusan ekstrem.
Tak sedikit orang tua yang terjerat utang dan nekat mencari jalan pintas tanpa memahami konsekuensinya.
“Banyak keluarga yang tergoda iklan pinjol, tapi tidak memahami risiko hukum maupun sosialnya. Ketika gagal bayar, dampaknya bisa sampai ke anak,” tutur Imin.
Hingga awal November 2025, DPPKBPPPA mencatat 195 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Tasikmalaya, sekitar 70 di antaranya menimpa anak-anak.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: