Harapan Baru di Sekolah Rakyat Kota Tasikmalaya: Mimpi Kecil yang Tumbuh di Tengah Keterbatasan
Istikomah, ibu Azril, peserta didik Sekolah Rakyat Terintegrasi 41 Kota Tasikmalaya, Selasa 7 Oktober 2025. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Siang itu, Selasa 7 Oktober 2025, halaman Sekolah Rakyat Terintegrasi 41 Kota TASIKMALAYA di Sambongpari, Kecamatan Mangkubumi, tampak hidup.
Di antara tenda sederhana dan deretan kursi undangan, anak-anak berseragam baru berbaris rapi, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan semangat.
Di barisan tamu, seorang perempuan berjilbab sederhana duduk tenang, matanya teduh memandangi anak-anak itu.
Wajahnya menyimpan haru yang dalam antara lega, syukur, dan sedikit air mata yang nyaris jatuh.
BACA JUGA:Siswa Sekolah Rakyat di Kota Tasikmalaya Digembleng TNI soal Disiplin
Perempuan itu bernama Istikomah (38).
Ia datang dari Bojong Kaum, Gunung Palapa, menempuh perjalanan cukup jauh hanya untuk menyaksikan momen bersejarah.
Putra sulungnya, Azril (11), resmi menjadi murid Sekolah Rakyat.
Bagi banyak orang, ini mungkin hanya hari pertama sekolah.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat di Kota Tasikmalaya Resmi Dibuka, Wujud Nyata Negara Hadir untuk Pendidikan Rakyat
Tapi bagi Istikomah, ini adalah awal dari hidup baru.
“Baru mulai sekolah di sini saja saya sudah merasa punya harapan besar,” ujarnya pelan, menatap bangunan sekolah yang berdiri kokoh di hadapannya.
"Insyaallah anak saya bakal jadi orang. Cita-citanya biar bisa kerja, bisa ngangkat derajat orangtuanya," sambungnya.
Istikomah bukan perempuan biasa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: