Sekda Kota Tasikmalaya Ingatkan Etika ASN dalam Program MBG
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Drs. Asep Goparullah. ayu sabrina / radar tasikmalaya--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Drs. Asep Goparullah, menegaskan pentingnya menjaga etika dan kepatutan aparatur sipil negara (ASN) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal ini menyusul munculnya polemik di masyarakat terkait dugaan keterlibatan ASN dalam kegiatan dapur MBG.
Menurut Asep, secara aturan tidak ada larangan bagi ASN untuk ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Namun, ia mengingatkan agar pegawai tetap memperhatikan nilai etika, terutama karena program MBG menggunakan anggaran negara.
BACA JUGA:Dari Hari Kesehatan Mental Dunia hingga Lahirnya Akademi Angkatan Laut AS
“Tidak ada regulasi yang melarang, karena aturan lama sudah dicabut. Tapi secara etika, tidak patut jika ASN ikut langsung di kegiatan teknis,” ujar Asep usai menghadiri rapat di DPRD Kota Tasikmalaya, Senin 6 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, pelaksanaan MBG seharusnya dijalankan oleh pihak ketiga seperti penyedia jasa katering, koperasi sekolah, atau kelompok masyarakat yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan.
ASN, lanjut Asep, cukup berperan dalam pengawasan agar program berjalan sesuai ketentuan.
“Kita sudah sampaikan ke pegawai bersangkutan. Saya tekankan soal kepatutan, bukan larangan. ASN sebaiknya fokus pada pengawasan, bukan pelaksana,” ucapnya.
BACA JUGA:Prompt AI Ini Bisa Bikin Foto Dreamy Car Window Super Realistis
Asep juga menyebutkan bahwa tidak ada dasar hukum untuk memberikan sanksi kepada ASN yang ikut dalam kegiatan MBG, karena regulasi lama yang melarang ASN berdagang telah dicabut dalam peraturan pemerintah terbaru.
Meski begitu, sanksi moral tetap bisa diberikan.
“Ketentuannya tidak ada, tapi dari sisi moral bisa saja dinilai kurang pantas. Jadi ini lebih ke masalah etika, bukan hukum,” jelasnya.
Ia berharap, ke depan komunikasi antarinstansi dapat diperkuat agar pelaksanaan MBG di Kota Tasikmalaya tidak menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: