Program Tasik Pintar Tekan Angka Putus Sekolah di Kota Tasikmalaya, Dua Siswa Bungursari Kembali Bersekolah
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra saat bertemu anak warga Bungursari yang putus sekolah, Selasa 5 Agustus 2025. istimewa for radartasik.com--
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Pemerintah Kota Tasikmalaya terus memperkuat komitmennya dalam menekan angka putus sekolah melalui program unggulan Tasik Pintar.
Program ini berhasil membawa perubahan nyata, salah satunya dengan mengembalikan dua siswa asal Kecamatan Bungursari ke bangku sekolah.
Keberhasilan tersebut terungkap saat Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra, melakukan monitoring proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah tersebut, Selasa 5 Agustus 2025.
Di sela kunjungan, Diky mendapati informasi mengenai dua siswa yang putus sekolah dan langsung merespons cepat.
BACA JUGA:Game Penghasil Saldo DANA, Cuan Maksimal Tanpa Modal
“Program Tasik Pintar ini memang kami gagas untuk menyelamatkan masa depan anak-anak. Jika ada yang putus sekolah, harus segera kita bantu agar mereka bisa melanjutkan pendidikan,” tegas Diky, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Dr H Tedi Setiadi.
Diky turut menyemangati para siswa dengan membagikan pengalaman pribadinya yang sempat menjadi pengamen dan hanya lulusan SMA, namun tetap tekun menuntut ilmu hingga sukses seperti sekarang.
“Kesuksesan tidak ditentukan dari jenjang pendidikan semata, tapi dari kemauan belajar dan tidak menyerah. Kalau ada kesempatan sekolah, jangan disia-siakan,” terangnya.
Sementara itu, Lurah Bantarsari, Yanuar Yoan, mengapresiasi respons cepat pemerintah.
BACA JUGA:Dari Pertempuran Guadalkanal hingga Pengeboman Kedutaan AS
Ia mengaku sebelumnya telah melaporkan kondisi dua siswa tersebut, dan segera ditindaklanjuti oleh Dinas Pendidikan.
“Rencananya, mereka akan dibantu dari segi kebutuhan dasar seperti seragam dan perlengkapan sekolah lainnya,” tambah Yanuar.
Dua siswa yang dimaksud berasal dari jenjang SMP dan SMA. Mereka akan kembali melanjutkan pendidikan masing-masing di Al-Khoeriyah dan PPI Persis Bantar Gedang.
Yanuar juga mengungkapkan bahwa masih terdapat setidaknya enam anak lain di wilayahnya yang mengalami kondisi serupa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: