Ketiga, mengelola waktu dan dinamika kelas.
Dalam satu kelas, ada siswa yang belajar cepat dan ada yang butuh waktu lebih lama.
Guru harus mampu menjaga irama agar semua tetap terlayani tanpa merasa tertinggal atau terburu-buru.
Keempat, merancang asesmen yang adaptif dan adil.
BACA JUGA:Cara Daftar Magang Terpadu di Pegadaian, Simak Langkah dan Tipsnya!
Diferensiasi menuntut penilaian yang sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar siswa, bukan hanya satu ukuran untuk semua.
Guru harus kreatif dalam menilai proses sekaligus hasil belajar.
Kelima, mengubah mindset guru.
Dari 'mengajar untuk menyelesaikan materi' menjadi 'mengajar agar semua siswa belajar'.
BACA JUGA:Cara Cicil Emas di Tring! by Pegadaian dengan Praktis dan Aman
Perubahan ini tidak mudah, sebab menyentuh aspek mendasar dari cara guru memandang profesinya.
Keenam, dukungan sistem dan kolaborasi.
Tanpa dukungan rekan sejawat dan pimpinan sekolah, upaya menerapkan diferensiasi mudah terhenti di tengah jalan.
Budaya sekolah yang masih menilai keberhasilan dari hasil ujian semata juga menjadi tantangan tersendiri.
BACA JUGA:Cara Menabung Emas Lewat Aplikasi Tring! by Pegadaian
Ketujuh, menjaga keseimbangan antara idealisme dan realitas.