Merancang Pembelajaran Terdiferensiasi: Antara Tantangan dan Harapan
Abdullah Mufti Nurhabib, M.Pd.I., Pendidik di SMPIT Daarul Anba Kota Tasikmalaya. istimewa for radartasik.com--
DALAM dunia pendidikan yang terus berubah, guru dituntut untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga memahami siapa yang diajar.
Setiap anak hadir di kelas dengan latar belakang, minat, dan kemampuan yang berbeda.
Di sinilah pembelajaran terdiferensiasi hadir sebagai pendekatan yang berupaya menyesuaikan proses belajar dengan kebutuhan unik setiap murid.
Namun, idealisme ini tentu tidak datang tanpa tantangan.
BACA JUGA:Pinjaman Daerah Bikin Jalan Mulus, Tapi Diskusi DPRD Tasikmalaya Justru Berliku
Dibutuhkan pemikiran reflektif, kreativitas, dan keberanian untuk keluar dari pola lama yang seragam.
Setidaknya ada tujuh tantangan bagi guru dalam merancang pembelajaran terdiferensiasi.
Pertama, memahami profil murid secara mendalam.
Guru perlu mengenal kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar setiap siswa.
BACA JUGA:Minim Pelamar, Pemkab Tasikmalaya Perpanjang Pendaftaran Calon Direksi BUMD Strategis
Namun dalam kenyataannya, jumlah siswa yang banyak dan waktu yang terbatas sering membuat guru kesulitan mengumpulkan data yang cukup untuk memahami mereka secara utuh.
Kedua, menyusun strategi yang beragam namun tetap selaras.
Guru ditantang untuk menyiapkan variasi kegiatan, media, dan asesmen tanpa kehilangan arah pembelajaran.
Keseimbangan antara variasi dan kesatuan inilah yang sering menjadi ujian tersulit.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: