Setelah Ribuan Ikan Mati, Warga Kampung Naga Tasikmalaya Gatal-Gatal Diduga Sungai Ciwulan Tercemar

Selasa 17-06-2025,11:36 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Dugaan pencemaran aliran Sungai Ciwulan di Kabupaten Tasikmalaya kian mengkhawatirkan. 

Setelah insiden matinya ribuan ikan Udikan secara massal, kini warga Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, mulai mengeluhkan gangguan kesehatan berupa gatal-gatal setelah menggunakan air sungai tersebut.

Keluhan warga muncul dalam beberapa hari terakhir, terutama dari mereka yang menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci. 

Kepala Puskesmas Salawu, Wilianto, A.Md.KG., SKM., MAP., mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat dan langsung menindaklanjutinya dengan mengambil sampel air untuk diuji di laboratorium.

BACA JUGA:OJK Soroti Ancaman Fraud Siber, Tekankan Pentingnya Tata Kelola di Hadapan Mahasiswa ULM

“Tiga sampel sudah kami ambil, yakni dari bak penampungan warga, aliran Sungai Ciwulan, serta lokasi ditemukannya ikan mati dua pekan lalu,” ujar Wilianto, Selasa 17 Juni 2025.

Pengujian laboratorium difokuskan pada dua parameter utama, yaitu kadar bakteriologis dan kandungan zat kimia. 

Hasil uji laboratorium tersebut ditargetkan keluar pada besok Rabu, 18 Juni 2025, sekitar pukul 13.00 WIB.

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya juga turut melakukan pengambilan sampel tambahan, termasuk dari wilayah hilir Sungai Ciwulan yang diduga sebagai sumber limbah, yaitu kawasan industri pengolahan kulit di Cigangsa, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut.

BACA JUGA:Cara Dapat Saldo DANA Rp787.000 dari Aplikasi Terbukti Membayar

“Langkah ini penting untuk memastikan ada atau tidaknya hubungan antara limbah industri dengan gejala yang dialami warga dan kematian ikan di sungai,” tambah Wilianto.

Puskesmas Salawu juga sudah menurunkan tim medis ke lokasi terdampak. 

Tim yang terdiri dari dokter, perawat, tenaga farmasi, dan petugas surveilans ini melakukan pemeriksaan langsung ke rumah-rumah warga dengan pendekatan jemput bola.

Sementara itu, Kepala Desa Neglasari, Sobirin, membenarkan adanya peningkatan jumlah warga yang mengeluh gatal-gatal sejak insiden matinya ribuan ikan.

BACA JUGA:Renovasi Masjid Agung Tasikmalaya Belum Dimulai, Janji Bupati Cecep Masih Dinanti

Kategori :