TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Minat kaum milenial di Kabupaten Tasikmalaya untuk mengelola lahan pertanian masih sangat rendah.
Berdasarkan data Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, hanya 17 persen generasi muda yang berminat mengelola sektor pertanian.
Hal ini bertolak belakang dengan kondisi geografis Kabupaten Tasikmalaya, di mana 80 persen wilayahnya merupakan lahan pertanian.
Hingga saat ini, sektor tersebut mayoritas masih dikelola oleh masyarakat berusia lanjut.
BACA JUGA:Gampang! Begini Cara Memilih Durian Manis dan Tebal, Jangan Kecolongan Simak Tipsnya di Bawah Ini!
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Tatang Wahyudin, menjelaskan bahwa sebagian besar petani di wilayah tersebut adalah kalangan tua, dengan proporsi mencapai 56 persen.
Sementara itu, jumlah petani muda hanya sekitar 3.400 orang.
“Sayangnya, dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil yang benar-benar berhasil, misalnya petani muda yang mengelola komunitas kopi, sayuran, dan ternak,” ujarnya, Rabu 8 Januari 2025.
"Namun, belum ada petani milenial yang fokus pada tanaman pangan, padahal ketahanan pangan menjadi program prioritas pemerintah," sambungnya.
BACA JUGA:HEAD TO HEAD Gervane Kastaneer vs David da Silva: 2 Striker Persib Andalan Bojan Hodak
Menurut Tatang, minimnya minat generasi muda di sektor pertanian menjadi tantangan besar bagi pemerintah daerah.
Untuk itu, pemerintah telah merancang sejumlah program untuk menarik perhatian kaum muda, di antaranya melalui edukasi, pelatihan, dan pemberian modal usaha.
“Kami ingin mendorong masyarakat agar tetap tinggal di desa dengan penghasilan yang setara dengan orang kota. Salah satu cara adalah mengembangkan usaha di bidang pertanian yang menjanjikan,” terangnya.
Tatang menambahkan, kepastian harga hasil panen juga menjadi faktor penting untuk meningkatkan minat petani muda.
BACA JUGA:Program Bakul Tasik Dilirik Daerah Lain, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Ajak Kolaborasi Lebih Luas