Viman-Diky Dikerubuti Pegawai RSUD dr Soekardjo: Harapan Keadilan di Tengah Pemutusan Kontrak

Jumat 27-12-2024,15:32 WIB
Reporter : Rezza Rizaldi
Editor : Rezza Rizaldi

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Suasana haru dan emosional terjadi di RSUD dr Soekardjo pada Jumat 27 Desember 2024, saat pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya terpilih, Viman Alfarizi Ramadhan dan Diky Candra, menjalani medical check-up sebagai persyaratan jelang pelantikan mereka. 

Namun, kehadiran keduanya di Gedung Mitra Batik RSUD yang semula direncanakan sebagai kegiatan biasa, berubah menjadi momen yang penuh ketegangan dan harapan. 

Setelah selesai menjalani cek kesehatan, Viman dan Diky keluar dari lift dan langsung dikerubuti oleh puluhan pegawai non-ASN RSUD dr Soekardjo yang merasa khawatir setelah mendengar kabar bahwa kontrak kerja mereka tidak akan diperpanjang pada tahun 2025. 

Para pegawai ini, yang sebagian besar telah bekerja bertahun-tahun di rumah sakit milik pemerintah tersebut, mengungkapkan kekecewaan dan kegelisahan mereka, bahkan ada yang terlihat meneteskan air mata. 


Wakil Wali Kota Tasikmalaya Terpilih Diky Candra saat bertemu para pegawai RSUD dr Soekardjo yang tidak diperpanjang kontraknya, Jumat 27 Desember 2024. istimewa--

Mereka berharap, dengan kehadiran dua pemimpin baru ini, masalah yang mereka hadapi dapat menemukan solusi yang adil dan transparan.  

Beberapa pegawai yang merasa ketidakadilan dengan pemutusan kontraknya mengungkapkan perasaan mereka dengan harapan bahwa Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang baru terpilih akan memberikan perhatian khusus terhadap nasib mereka. 

Salah satunya adalah seorang pegawai yang telah mengabdi selama hampir 20 tahun di bagian kamar jenazah rumah sakit tersebut. Dengan suara bergetar, ia menceritakan perasaannya yang penuh kekecewaan.  

“Saya tidak takut menjalani hidup yang keras, apalagi bekerja di rumah sakit. Yang saya takutkan adalah ketika anak dan istri saya tidak bisa makan,” ungkapnya dengan matanya berkaca-kaca.  

BACA JUGA:Marcus Thuram Tak Tertarik Tinggalkan Inter Milan:

Pegawai tersebut merasa tidak pernah melakukan kesalahan besar yang berakibat pada teguran atau sanksi dari atasan. 

Namun, yang membuatnya merasa sangat kecewa adalah kenyataan bahwa meskipun ia sudah bekerja selama hampir dua dekade, kontraknya diputus begitu saja tanpa ada kejelasan dan alasan yang memadai.  

“Saya sudah hampir 20 tahun bekerja di sini, mengurus mayat setiap hari, tapi kenapa balasan yang saya terima seperti ini? Rasanya seperti dianggap sampah,” tambahnya dengan suara yang semakin parau.  

Ia juga mempertanyakan keputusan manajemen rumah sakit yang dinilai tidak adil, karena ada pegawai lain yang memiliki catatan buruk, seperti mendapatkan Surat Peringatan (SP), namun justru kontraknya diperpanjang.  

BACA JUGA:Cara Seru Merayakan Malam Tahun Baru di Rumah Bersama Keluarga, Hemat dan Penuh Kebahagiaan

Kategori :