TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Fenomena yang kerap terjadi pasca-Pilkada di Kota Tasikmalaya yakni pejabat merapat kepada calon kepala daerah yang menang.
Sekadar diketahui, hal ini sudah menjadi pola yang terus berulang sejak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pertama dihelat di Kota Tasikmalaya pada 2007 lalu.
Fenomena ini tidak hanya terjadi sekali, tetapi juga tercatat di lapangan dalam Pilkada 2012, 2017, dan yang terbaru pada 2024.
Biasanya mereka akan merapat pada calon pemenang setelah hasil pencoblosan diketahui. Mereka melakukan pendekatan, seolah-olah mereka selalu berada di pihak yang menang.
BACA JUGA:Review HONOR 300: HP Fotografi Bertenaga AI yang Diluncurkan 2 Desember 2024
Pengamat Pemerintahan Kota Tasikmalaya, Asep M Tamam menganggap fenomena ini sebagai salah satu bentuk ketidakpercayaan diri dari sejumlah pejabat yang kurang memiliki kapasitas.
Dalam situasi seperti itu, mereka merasa perlu mendekati pemenang untuk memastikan posisi mereka tetap aman, meskipun seharusnya mereka fokus pada kapasitas dan integritas dalam menjalankan tugas mereka.
Asep menilai bahwa pendekatan semacam ini adalah fenomena negatif yang hanya menciptakan karakter pejabat yang mencari muka atau mencari aman.
Fenomena ini juga menunjukkan kurangnya keyakinan diri dan tidak adanya kepercayaan pada kemampuan sendiri.
"Jika mereka memang memiliki kapasitas, integritas, dan rekam jejak yang baik, tidak perlu merapat kepada pemenang untuk memastikan jabatan mereka," paparnya kepada radartasik.com, Selasa 3 Desember 2024.
"Jabatan akan tetap melekat pada mereka karena kualitas yang mereka miliki, bukan karena pendekatan kepada pihak yang menang," sambungnya.
Asep pun mengingatkan bahwa fenomena semacam ini seharusnya tidak dibiarkan terus berkembang, karena selain merusak moral pejabat, juga dapat menghambat kemajuan pembangunan daerah.
Oleh karena itu, ia meminta agar setiap pejabat harus lebih percaya diri dengan kemampuan yang mereka miliki, serta mampu menunjukkan integritas dan kerja keras dalam posisi mereka.