TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Sebuah penggalan lagu legendaris dari God Bless berjudul Rumah Kita seolah menggambarkan dengan pas nasib yang dialami oleh Nining (32) dan keluarganya yang tinggal di Kampung Selakaso, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.
Dalam liriknya, lagu tersebut menyuarakan sebuah kenyataan hidup yang jauh dari kata layak.
"Hanya bilik bambu tempat tinggal kita, tanpa hiasan, tanpa lukisan, beratap jerami beralaskan tanah."
Lirik ini bagaikan gambaran nyata bagi rumah sederhana yang mereka huni.
BACA JUGA:Tipe Cicilan KUR BSI 2024, Belum Banyak yang Paham!
Sebuah tempat yang hanya mampu memberikan perlindungan dari panas dan hujan, namun tak mampu melindungi dari kondisi ekstrem lainnya, seperti angin kencang atau gempa bumi.
Nining dan kedua anak balitanya yang masih kecil, harus bertahan hidup dalam rumah yang hampir tak mampu menahan berbagai kondisi cuaca yang tak menentu.
Sementara suaminya, Nanang (39), terpaksa merantau ke luar kota demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga mereka.
Sejak lima tahun lalu, mereka tinggal di rumah yang jauh dari kata layak, tanpa fasilitas dasar yang seharusnya menjadi hak mereka.
BACA JUGA:Silaturahmi Akbar Yusuf-Hendro: Janji Perubahan Besar Kota Tasikmalaya, Teriakan Lanjutkan Bergema
Meski sudah bertahun-tahun menetap di sana, keluarga ini belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.
Elin, seorang tetangga, menceritakan bahwa meskipun mereka sudah lama tinggal di sana, tak ada bantuan yang datang, kecuali bantuan dari Bulog yang hanya sesekali.
Bahkan, saat Elin berusaha mendaftarkan keluarga Nining untuk menerima Program Keluarga Harapan (PKH), hasilnya pun nihil.
Keluarga Nining pun tak terdaftar dalam program tersebut.
BACA JUGA:Intip! Lexmoto Aura 300 Penantang Yamaha XMAX yang Diklaim Lincah Bermanuver